Sentimen
Positif (96%)
22 Jun 2024 : 08.33
Informasi Tambahan

Agama: Islam

BUMN: BSI

Institusi: UII

Kab/Kota: Tuban

Muhammadiyah Kosongkan Saldo di BSI, Ekonom Sebut Berdampak Besar pada Likuiditas dan Pasar

22 Jun 2024 : 08.33 Views 2

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Muhammadiyah Kosongkan Saldo di BSI, Ekonom Sebut Berdampak Besar pada Likuiditas dan Pasar

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Ekonom Universitas Islam Indonesia (UII), Rokhedi Priyo Santoso, yang mengungkapkan dampak potensial dari keputusan Muhammadiyah untuk mengosongkan saldo di Bank Syariah Indonesia (BSI). 

Menurutnya, langkah ini berpotensi mengganggu stabilitas keuangan BSI baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

"Likuiditas BSI tentu akan bermasalah dalam jangka pendek," kata Rokhedi Priyo Santoso beberapa waktu lalu, dikutip dari Jawapos.com. 

Pemindahan dana besar-besaran yang melibatkan dana dari Muhammadiyah dan badan usaha di bawahnya juga diprediksi akan mempengaruhi pasar, terutama pemegang saham BSI.

Dampak jangka panjang, jika likuiditasnya berkurang banyak nanti akan memengaruhi portabilitas. Belum lagi intruksi PP Muhammadiyah memindahkan dana juga diikuti warga perserikatan Muhammadiyah nominalnya lebih besar dari Rp 15 triliun.

Menyikapi situasi ini, Santoso juga mencatat bahwa beberapa Kantor Cabang Pembantu (KCP) BSI di berbagai wilayah telah mulai berupaya untuk mempertahankan nasabah, terutama mereka yang berasal dari kalangan Muhammadiyah.

Mulai Tarik Dana

Penarikan dana Muhammadiyah dari BSI terus bergulir, tidak hanya pengurus pusat, namun kampus, rumah sakit, hingga pengurus daerah Muhammadiyah turut serta dalam langkah ini. 

Salah satunya, Rumah Sakit Muhammadiyah Tuban, yang menarik saldonya sebesar Rp30 miliar dari BSI.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban, Masyrukin, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menghitung total dana dari seluruh badan usaha di Tuban yang akan ditarik dari BSI.

‘’Mungkin lebih dari Rp 30 miliar (dari RS Muhammadiyah), dari beberapa lembaga lain belum bisa memastikan berapa nominalnya,” ujarnya, dikutip dari Radar Tuban.

Masyrukin menyampaikan bahwa penarikan dana tidak hanya difokuskan pada BSI, tetapi juga melibatkan beberapa bank lain.

"Belum semua badan usaha Muhammadiyah menarik saldo dari BSI karena instruksi pimpinan baru dipahami warga usaha Muhammadiyah Tuban dalam sepekan ini," jelasnya.

Ia memastikan bahwa secara bertahap, seluruh badan usaha Muhammadiyah di Tuban akan menarik dana mereka dari BSI.

Sorotan Rocky Gerung

Langkah yang dilakukan organisasi Islam terbesar di Indonesia ini turut disoroti pengamat Politik, Pemerhati Sosial, dan akademisi, Rocky Gerung.

Dia menegaskan pentingnya mendengar langsung alasan dari Muhammadiyah terkait penarikan dana ini. 

“Kita mesti dengar langsung dari Muhammadiyah. Apa sebabnya mereka tarik itu. Apakah bunganya kurang, apakah karena perjanjian-perjanjian arah investasinya tidak dipenuhi,” ucap Rocky dalam YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (21/6/2024).

Menurut Rocky reputasi Muhammadiyah dalam hal akuntansi dan kepercayaan masyarakat itu baik. 

“Jadi orang anggap bahwa Muhammadiyah menarik uang itu benar-benar semacam teguran untuk sistem ekonomi kita, atas sistem perbankan kita yang tidak paham arah investasi itu,” lanjutnya.

Namun dalam kasus Muhammadiyah-BSI, Rocky menilai bank plat merah itu punya pemikiran lain. 

“Kenapa orang taruh uang sedemikian banyak, tentu dengan pemikiran itu dimanfaatkan. Kalau Muhammadiyah memilih sesuatu yang bersifat syariah tentu di dalamnya ada peran moral kan?” ujarnya.

Rocky menambahkan bahwa kepentingan Muhammadiyah adalah pada masyarakat kecil, bukan masyarakat besar. 

“Muhammadiyah punya kepentingan dengan masyarakat kecil, bukan masyarakat besar. Itu kenapa Muhammadiyah menolak iming-iming Jokowi "sudah dah Muhammadiyah main tambang” bebernya. 

Tambang, kata Rocky, bukan mainan orang kecil. Karena itu Muhammadiyah menolak.

“Itu kan bukan mainan orang kecil, mainan orang besar. Jadi Muhammadiyah jadi contoh lagi, panutan kita, bagaimana sebuah organisasi bertahan secara etis dan bukan terbujuk secara politis,” pungkasnya. (fajar/bs/eds)

Sentimen: positif (96.2%)