Sentimen
Negatif (94%)
21 Jun 2024 : 08.40
Informasi Tambahan

Hewan: Monyet

Kab/Kota: London

Tokoh Terkait

Studi Terbaru: Monyet-Monyet Hidup Lebih Baik dan Toleran Usai Badai Dahsyat

21 Jun 2024 : 15.40 Views 3

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Studi Terbaru: Monyet-Monyet Hidup Lebih Baik dan Toleran Usai Badai Dahsyat

LONDON – Menurut para peneliti, monyet-monyet bisa hidup lebih baik dengan monyet lain dalam kelompok sosial mereka setelah badai dahsyat.

Para peneliti mempelajari dampak badai terhadap populasi kera Rhesus di sebuah pulau di lepas pantai Puerto Rico.

Suhu udara seringkali berkisar 40C sehingga naungan merupakan sumber daya yang berharga bagi kera, karena tutupan pohon masih jauh di bawah tingkat sebelum badai.

Kera, yang dikenal agresif dan kompetitif, menjadi lebih toleran satu sama lain untuk mendapatkan akses terhadap naungan yang langka.

“Udaranya sangat panas, bukan hanya tidak nyaman, tapi sebenarnya berbahaya bagi kesehatan jika Anda tidak berhasil menurunkan suhu tubuh,” kata Dr Camille Testard, peneliti ilmu saraf di Harvard.

Pada tahun 2017, Badai Maria melanda Puerto Riko, menewaskan lebih dari 3.000 orang dan menghancurkan 63% vegetasi di Cayo Santiago.

Pulau ini juga dikenal sebagai Pulau Monyet dan merupakan rumah bagi kera yang diteliti oleh para peneliti.

Penelitian yang dipimpin oleh universitas Pennsylvania dan Exeter dan diterbitkan dalam jurnal Science, menemukan bahwa kerusakan akibat badai mengubah manfaat evolusioner dari berbagi tempat berteduh dan menoleransi orang lain.

“Kami memperkirakan bahwa setelah bencana terjadi di lanskap yang lebih kompetitif dengan sumber daya peneduh yang lebih sedikit, Anda mungkin akan lebih agresif. Namun sebenarnya, bukan itu yang kami temukan. Kami menemukan pola sebaliknya,” kata Dr Testard, dikutip BBC.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dengan menggunakan data yang dikumpulkan sebelum dan sesudah badai, para peneliti menguji kekuatan dan jumlah ikatan sosial di antara kera.

Entah itu makanan atau tempat berteduh, kera tidak dikenal pandai berbagi sumber daya.

Karena meningkatnya toleransi, semakin banyak kera yang dapat mengakses tempat berteduh yang langka, yang sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka.

“Masih ada persaingan dalam kelompok seperti sebelumnya, namun aturan mainnya telah berubah sejak saat itu. Apa yang tampaknya penting adalah risiko kehilangan tempat tinggal, cuaca panas, stres, dan akses terhadap tempat berteduh,” ujar Profesor Lauren Brent, dari Universitas Exeter.

Para peneliti menemukan bahwa peningkatan toleransi kera berdampak pada aspek lain kehidupan sehari-hari mereka.

Kera yang berbagi tempat berteduh juga menghabiskan waktu bersama di pagi hari, sebelum panas memaksa mereka mencari tempat berteduh. Dampaknya, badai tersebut mengubah aturan main masyarakat kera.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Sentimen: negatif (94.1%)