Sentimen
Positif (95%)
21 Jun 2024 : 18.42
Informasi Tambahan

Agama: Islam

BUMN: BSI

Institusi: UII

Kab/Kota: Tuban, Batang, Malang, Sragen, Solo, Gunungkidul

Tokoh Terkait

PDM Muhammadiyah Ramai-ramai Kosongkan Saldo di BSI, Ekonom Sebut Keuangan Perusahaan Terancam

21 Jun 2024 : 18.42 Views 2

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

PDM Muhammadiyah Ramai-ramai Kosongkan Saldo di BSI, Ekonom Sebut Keuangan Perusahaan Terancam

FAJAR.CO.ID -- Pimpinan Daerah Muhammmadiyah atau PDM ramai-ramai mengosongkan saldo di Bank Syariah Indonesia (BSI). Penarikan dana PDM dari BSM secara bersamaan dinilai oleh sejumlah pakar ekonomi dapat mengancam keuangan perusahaan.

Apalagi, dana Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) beberapa PDM di BSI terbilang cukup besar. Dana Amal Usaha Muhammadiyah tersebar terutama di sektor pendidikan dan kesehatan.

Beberapa PDM yang mengumumkan penarikan dana dari BSI antara lain, PDM Sragen. Kemudian disusul PD Muhammadiyah Kabupaten Batang.

Rumah Sakit Muhammadiyah Tuban juga salah satu dari sekian banyak badan usaha di bawah organisasi masyarakat keagamaan terbesar di Indonesia itu yang mengosongkan saldo di BSI. RS Muhammadiyah Tuban menarik saldonya sekitar Rp30 miliar.

"Dari beberapa lembaga lain belum bisa memastikan berapa nominalnya,” terangnya.

Pria berdomisili di Kecamatan Rengel ini mengungkapkan, warga usaha Muhammadiyah Tuban baru mengetahui instruksi penarikan dana dari BSI dalam sepekan terakhir. Makanya, belum semua badan Amal Usaha Muhammadiyah atau AUM mengosongkan saldo di BSI dengan menarik seluruh dana.

Dia memastikan seluruh badan amal usaha Muhammadiyah bakal menarik seluruh dana dari BSI secara bertahap.

"Sudah ada yang melakukan penarikan, namun belum terorganisir," katanya.

Lulusan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang itu mengungkapkan, PDM atau badan amal usaha Muhammadiyah sudah mendapatkan penawaran jasa dari sejumlah bank.

Namun, pihaknya belum memutuskan bank yang dipilih untuk pemindahan dana pengurus daerah Muhammadiyah.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban, Masyrukin mengaku masih memastikan nominal dana dari seluruh badan usaha di Tuban yang bakal ditarik dari BSI. Salah satu yang sudah diketahui adalah RS Muhammadiyah yang nominalnya sekitar Rp30 miliar.

Penarikan dana PD Muhammadiyah merupakan tindak lanjut keputusan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menarik dana dari Bank Syariah Indonesia (BSI).

Wakil Ketua 5 PDM Sragen, Mohammad Sauman mengungkapkan dana amal usaha atau AUM PDM sragen terbilang lumayan besar. "Kalau nilainya tidak hafal. Tapi lumayan besar,” ujar Mohammad Sauman belum lama ini.

Langkah penarikan dana secara bersamaan juga dilakukan PKU Muhammadiyah Sragen.

Melansir Radar Solo, Direktur Utama RSU PKU Muhammadiyah Sragen dr. Indra Agus Setyawan mengungkapkan manajemen rumah sakitnya menjalankan imbauan penarikan dana yang mengendap di BSI.

RSU PKU Muhammmadiyah Sragen mengosongkan saldonya di BSI dengan menarik dana khusus investasi.

Namun, untuk administrasi keuangan atau payroll yang terkait dengan pembayaran atau penggajian karyawan dan pinjaman, RSU PKU Muhammadiyah masih melakukannya di BSI.

Lantas, kemana PDM Sragen akan mengalihkan dananya setelah mengosongkan saldo di BSI?

Indra mengungkapkan, RSU PKU Muhammadiyah juga memiliki kerja sama dengan bank syariah lainnya.

”Kami juga kerja sama dengan Bank Jateng Syariah. Investasinya ke Bank Jateng Syariah,” lanjut Indra.

Pengurus Daerah Muhammadiyah lainnya yang juga melakukan penarikan dana dari BSI adalah PD Muhammadiyah Batang.

Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Batang Harto Setiyono mengatakan, pihaknya juga segera menarik dana tabungan dari Bank Syariah Indonesia (BSI).

Pengosongan saldo di BSI dengan menarik semua tabungan, ungkapnya, sesuai arahan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

"Kalau instruksi Muhammadiyah itu yang mengeluarkan dari Pimpinan Pusat, berarti ya semua jajaran struktur di bawahnya sampai akar rumput termasuk kami di Batang harus ikut," katanya.

Terkait nominal dana yang akan ditarik dari BSI, Harto Setiyono mengaku belum bisa merinci total dana yang akan ditarik.

Begitu juga dengan jumlah dana yang ada di BSI hingga saat ini. PP Muhammadiyah juga sudah merekomendasikan beberapa bank untuk menyimpan dana tabungan badan amal usaha Muhammadiyah.

Ketua PDM Gunungkidul Sadmonodadi menegaskan pihaknya taat pada instruksi PP Muhammadiyah terkait pemindahan dana dari BSI ke bank lain.

Melansir Jawapos, Ekonom Universitas Islam Indonesia (UII) Rokhedi Priyo Santoso menilai langkah Muhammadiyah mengosongkan saldo di Bank Syariah Indonesia (BSI) bisa mengganggu keuangan BSI.

Bahkan, berpotensi mengguncang likuiditas jangka pendek dan jangka panjang.

"Likuiditas BSI tentu akan bermasalah dalam jangka pendek," kata Rokhedi Priyo Santoso beberapa waktu lalu.

Likuiditas atau ketersediaan uang di BSI akan terganggu. Dalam jangka pendek, pemindahan besar-besaran dana milik Muhammadiyah dan badan badan usaha di bawahnya juga memengaruhi reaksi pasar, terutama pemegang saham.

Dampak jangka panjang, jika likuiditasnya berkurang banyak nanti akan memengaruhi portabilitas. Belum lagi intruksi PP Muhammadiyah memindahkan dana juga diikuti warga perserikatan Muhammadiyah nominalnya lebih besar dari Rp 15 triliun.

"Bisa jadi warga Muhammadiyah banyak menyimpan tabungan, deposito. Ini akan bermasalah," jelasnya.

Dia mengungkapkan telah mendengar bahwa KCP BSI di sejumlah wilayah mulai berupaya mempertahankan nasabah. Terutama dana dari nasabah warga Muhammadiyah.

Pemindahan dana besar-besaran ini akan mempengaruhi ketersediaan uang di BSI. Begitu pula berpengaruh pada reaksi pasar, khususnya pemegang saham. “Orang punya ekspektasi harga saham BSI akan turun,” sebutnya.

dampak jangka panjang, jika likuiditasnya berkurang banyak akan mempengaruhi portabilitas. Mengingat nominal pemindahan ini ditaksir mencapai Rp 15 triliun. "Bisa jadi warga Muhammadiyah banyak menyimpan tabungan, deposito. Ini akan bermasalah," jelasnya. (*)

Sentimen: positif (95.5%)