Jakarta, Gatra.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengadakan Puncak Acara Kurban 1445 H di Parkir Timur Kantor DPTP PKS pada Selasa (18/6).

Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid, menekankan pentingnya menjaga akar keumatan, kebangsaan, dan kenegaraan dalam setiap langkah partai.

"Alhamdulillah kita bersyukur PKS menegaskan bahwa partai tidak boleh tercabut dari akarnya, akar keumatannya, akar kebangsaannya, akar kenegaraannya. Dan dari itu semuanya salah satunya mensyiarkan Idul Adha dengan pembagian hewan kurban," kata Hidayat Nur Wahid, yang akrab disapa HNW.

Hidayat juga mengingatkan bahwa tradisi berkurban merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam.

"Kita tahu dari dahulu para pimpinan bangsa Republik Presiden Indonesia selalu melakukan hal ini mensyiarkan Idul Adha menyembelih hewan kurban membagikan hewan kurban," tambahnya.

Acara ini mencakup penyembelihan hewan kurban dan distribusi daging kepada masyarakat.

"Ini adalah bentuk kedekatan PKS dengan sejarah bangsanya dan tradisi bangsa ini apalagi terkait PKS sebagai partai Islam hendaknya tidak tercabut dari fitrahnya," kata HNW.

Menurutnya, pembagian daging kurban tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT tetapi juga mengingatkan akan komitmen untuk melanjutkan segala kebaikan.

"Maka kurban ini adalah sesuatu yang menyadarkan kembali ingatan kita bukan hanya tentang kedekatan tapi komitmen untuk melanjutkan segala kebaikan," kata Wakil Ketua MPR RI tersebut.

Hidayat Nur Wahid juga membahas pentingnya membedakan antara 'kurban' dan 'korban'.

"Kurban mendekatkan diri kepada Allah agar bangsa ini tidak menjadi korban kedaruratan yang akan bisa menghadirkan berbagai masalah bagi masa depan bangsa," tuturnya.

Lebih lanjut, Hidayat menyebutkan dengan semangat berkurban yang tinggi, PKS berharap dapat terus melayani bangsa dan negara serta menjaga Indonesia agar terhindar dari kondisi kedaruratan moral.

"Acara Puncak Kurban 1445 H ini menjadi simbol komitmen PKS dalam menjaga nilai-nilai luhur yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia," pungkasnya.

13