Sentimen
Netral (99%)
18 Jun 2024 : 18.46
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Tokoh Terkait

Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

18 Jun 2024 : 18.46 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan, dirinya enggan menganggap informasi terkait Harun Masiku yang menyamar menjadi guru Bahasa Inggris di sebuah pulau di luar teritori wilayah Indonesia, tidak pernah ada.

Pasalnya, Alexander dan pimpinan KPK lainnya tidak pernah mendengar informasi tersebut dari penyidik.

Adapun eks penyidik KPK Praswad Nugraha menyebut Harun Masiku hampir tertangkap pada 2021, di mana eks caleg PDI-P itu menyamar menjadi guru Bahasa Inggris.

"Pimpinan atau setidaknya saya tidak pernah mendengar informasi itu dari penyidik," ujar Alexander saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Selasa (18/6/2024).

"Jadi saya menganggap informasi itu tidak pernah ada," sambungnya.

Baca juga: KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Meski demikian, Alexander ogah menyebut apakah artinya informasi yang Praswad sampaikan itu salah atau benar.

"Salah atau benar saya tidak tahu," imbuh Alexander.

Sebelumnya, Praswad Nugraha mengungkapkan KPK sebenarnya pernah hampir menangkap Harun Masiku pada tahun 2021 silam.

Praswad menjelaskan, pada saat itu, tim gabungan yang mengejar Harun Masiku sudah mengidentifikasi keberadaan eks caleg PDI-P tersebut.

"Bahwa benar pada awal tahun 2021, tim gabungan penyidik dan penyelidik yang dibentuk untuk mengejar buron Harun Masiku telah berhasil dan mengkonfirmasi keberadaan Harun Masiku," ujar Praswad saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Minggu (16/6/2024).

Baca juga: Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Praswad mengatakan, berdasarkan informasi dari intelejen, Harun Masiku berada di salah satu pulau yang berada di luar teritori Indonesia

Kala itu, kata dia, Harun Masiku teridentifikasi sedang menyamar menjadi guru bahasa Inggris.

"Dia berada di suatu pulau dan menggunakan cover sebagai guru Bahasa Inggris. Cover tersebut digunakan, mengingat Harun Masiku memiliki latar kemampuan Bahasa Inggris pada saat mendapatkan beasiswa untuk sekolah di Inggris," tuturnya.

Menurut Praswad, tim yang siap berangkat untuk menangkap Harun Masiku sudah mengonfirmasi laporan intelijen itu secara berulang.

Lalu, penyidik KPK pun meminta surat tugas kepada pimpinan KPK, KPK, mengingat operasi yang akan dilakukan berlokasi di luar wilayah Indonesia.

Baca juga: Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Ketika melaporkan operasi penangkapan Harun Masiku, tiba-tiba digulirkan lah penonaktifan karyawan KPK yang disebut gagal lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

"Pada saat setelah dilaporkan tersebut, tiba-tiba adanya penonaktifan pegawai yang dinyatakan TWK walaupun belum memasuki masa jangka waktu pemberlakuan UU KPK hasil revisi yang baru," kata Praswad.

"Itulah yang memperkuat dugaan bahwa sebetulnya TWK dibentuk untuk menghentikan langkah penyidik yang sedang berjalan, yang salah satunya adalah kasus Harun Masiku," sambung dia.

Maka dari itu, Praswad meyakini tidak ada pimpinan KPK yang mau menangkap Harun Masiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: netral (99.8%)