Sentimen
Positif (88%)
16 Jun 2024 : 22.58
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kapuk, Serang

Dua Hari Prabowo-Gibran Menang di MK, Said Didu: PIK dan BSD Diumumkan Jadi Program Strategis Nasional

16 Jun 2024 : 22.58 Views 7

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Dua Hari Prabowo-Gibran Menang di MK, Said Didu: PIK dan BSD Diumumkan Jadi Program Strategis Nasional

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mempertanyakan alasan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) dan BSD dijadikan sebagai program strategis nasional (PSN).

"Yang menariknya dua hari setelah MK menangkan pasangan Prabowo Gibran, langsung Pantai Indah Kapuk dan BSD diumumkan sebagai Program Strategis Nasional (PSN),"katanya dikutip dari YouTube Abraham Samad, Minggu (16/6/2024).

Said Didu mengatakan jika kawasan sudah dijadikan PSN maka tidak ada lagi aturan yang berlaku tingkat daerah dan semua bisa diterobos.

"Contoh paling nyata, kita punya tanah, kita tidak setuju, tetap diambil tanahnya uangnya dititipkan di pengadilan, itu PSN. Kalau bukan PSN masih bisa nego, tetapi secara teoretis menghadapi ini susah juga,"jelasnya.

Jubir Timnas AMIN di Pilpres ini mengaku heran, apa yang menjadi urgensi kawasan tersebut dijadikan proyek nasional.

"Saya herannya apa urgensinya diubah jadi PSN, kita masih ingat kasus Rempang yang bikin heboh. Saya kebetulan pernah kesana juga, itu juga dibikin PSN,"bebernya.

Lanjut Said Didu, PSN menjadi alat pemerintah untuk mendobrak aturan sehingga pembebasan lahan bisa dilakukan dengan harga murah.

"Saya ingin mengatakan bahwa PSN ini bungkus untuk menggusur rakyat. Itu yang terjadi di PIK. Yang menariknya PIK 2 itu dulu berdampingan dengan PIK 2, sampai Serang itu PIK 10 namanya,"ujarnya.

"Setelah keluar peraturan pemerintah kalau itu jadi PSN, semua menjadi PIK 2, karena proyeknya PIK 2. dengan semangat itu, maka di bawah semangatnya untuk menggusur rakyat sangat tinggi, membabi buta,"tambahnya.

Dengan dijadikannya kawasan PIK sebagai PSN maka yang paling rugi adalah rakyat di dkawasan tersebut.

"Saya tidak tahan melihat penderitaan rakyat, jadi disana kecamatan supaya orang bisa membayangkan sepanjang daerah itu kita lihat kecamatan mana yang kena,"sebutnya.

"Teluk Naga berdampingan betul dengan bandara kemudian Kosambi yang di area bandara yang harga tahah Rp30 Juta per meter, dibebaskan 50 ribu, kemudian Paku Haji, Sukadiri, Maut, Kemiri, Kronjo, Mekar Baru. Itulah yang dibebaskan,"lanjutnya.

Bahkan di sana, Said Didu mengungkapkan jika kawasan tersebut sudah dikuasai aparat dan preman. Diduga mengintimidasi penduduk asli di lokasi tersebut.

"Banyak aparat dan preman yang berkeliaran di area pembebasan, saya melihat itu, wilayah itu sangat mencekam,"pungkasnya.

(Ikbal/fajar)

Sentimen: positif (88.7%)