Sentimen
Negatif (100%)
16 Jun 2024 : 02.19
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Partai Terkait

Jokowi Peringatkan Neraka Iklim, Kengerian untuk 5 Tahun ke Depan

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

16 Jun 2024 : 02.19
Jokowi Peringatkan Neraka Iklim, Kengerian untuk 5 Tahun ke Depan

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan masyarakat Indonesia mengenai kondisi iklim mengerikan untuk lima tahun ke depan. Baik global maupun nasional, Jokowi mengutip pernyataan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres untuk menjelaskan situasi iklim dunia terkini.

Jokowi memberikan pesan peringatakan itu dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2024, di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 14 Juni 2024. Potensi suhu dunia, kata Jokowi, bakala mencapai rekor terpanas.

"Saya kira Bapak-Ibu semuanya sudah mendengar warning dari Sekjen PBB bahwa dunia menuju pada neraka iklim, ngeri, neraka iklim. Suhu akan mencapai rekor tertinggi pada lima tahun ke depan. Hati-hati," kata Jokowi, dikutip Sabtu, 15 Juni 2024.

Jokowi memberikan contoh situasi genting ini dengan menyinggung suhu di India. Pasalnya, di sana suhu telah mencapai 50 derajat celsius. Konfisi itu, kata dia, akan sangat berdampak pada urusan pangan hingga kekeringan di berbagai negara.

"Satu tahun terakhir ini kita merasakan betul adanya gelombang panas, periode terpanas. Di India bahkan sampe 50 derajat celsius, di Myanmar 45,8 derajat celsius, panas sekali. Kalau orang panas mungkin bisa masuk ke rumah, berteduh, bisa. Tapi urusan pangan, hati-hati, masalah ini," Jokowi.

Baca Juga: PPATK: Nilai Transaksi Mencurigakan Didominasi Judi Online, Lebih Tinggi dari Korupsi

Jika tak dihadapi dengan penuh persiapan, dia meyakini akan adanya kelaparan berat pada 2050. Antisipasi di segala aspek, imbuhnya, perlu diupayakan sebaik-baiknya.

"FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) mengatakan, jika didiamkan seperti sekarang ini, nggak ada pergerakan apa-apa, 2050 dunia akan mengalami kelaparan berat, akan mengalami kelaparan," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.

"Ini yang harus direncanakan, diantisipasi sejak mulai sekarang, karena diperkirakan 50 juta petani akan kekurangan air. Nggak ada air, dan akan masuk pada tadi, kekurangan air," ucap Jokowi melanjutkan.

Menurutnya, persoalan kekeringan bukan persoalan yang bisa diremehkan. Terutama, karena efek dominonya bisa berakhir berakibat pada urusan pangan serta inflasi rupiah.

"Artinya apa? Jangan main-main urusan kekeringan, jangan main-main urusan gelombang panas. Larinya bisa ke inflasi, begitu stok tidak ada, produksi berkurang artinya harga pasti akan naik. Otomatis itu. Hukum pasarnya seperti itu," ucapnya.

"Dan itu adalah urusan kehidupan manusia, sekali lagi begitu produksi karena panas, urusan air nggak kita urus, produksi turun, stok menipis, otomatis harga pasti naik, otomatis juga inflasi pasti akan naik lagi. Rentetan ini yang harus diantisipasi, direncanakan dan korbannya sekali lagi, rakyat," tutur Jokowi. ***

Sentimen: negatif (100%)