Sentimen
Negatif (99%)
14 Jun 2024 : 00.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Ende

Kasus: HAM, korupsi

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Kronologi Lengkap Penyitaan HP dan Buku Catatan PDIP Milik Hasto oleh Penyidik KPK

14 Jun 2024 : 00.29 Views 2

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Kronologi Lengkap Penyitaan HP dan Buku Catatan PDIP Milik Hasto oleh Penyidik KPK

JAKARTA, iNews.id - Asisten Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Kusnadi menyampaikan kronologi secara lengkap terkait penyitaan sejumlah barang oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kompol Rossa Purbo Bekti. Kronologi tersebut tertuang surat pernyataan yang dilengkapi dengan materai 10.000.

Kusnadi menceritakan saat dirinya duduk sambil merokok di halaman KPK pada Senin (10/6/2024) sekitar pukul 10.40 WIB. Kemudian, ada orang yang memakai baju putih, topi dan bermasker memanggilnya. 

Baca Juga

Datangi Komnas HAM, Tim Kuasa Hukum Hasto Mengadu Soal HP Disita KPK

Orang tersebut mengatakan bahwa dirinya dipanggil 'Bapak' (panggilannya kepada Hasto Kristiyanto) karena meminta handphone

"Saya langsung merespons dan naik ke lantai 2 kantor KPK menggunakan tangga, diantar oleh seseorang berbaju hitam dan memakai masker hitam, sedangkan yang berbaju putih naik ke lantai 2 menggunakan lift. Dan kemudian, sesampainya saya di lantai 2, saya dipersilakan duduk menunggu sebentar," kata Kusnadi dalam surat pernyataan itu, Rabu (12/6/2024). 

Baca Juga

Asisten Sekjen PDIP Merasa Dibohongi Penyidik KPK: Katanya Dipanggil Pak Hasto, Ternyata Malah Digeledah

Di tempat itu, Kusnadi pun kembali bertemu dengan orang berbaju putih tadi dengan memperkenalkan namanya yakni Rossa. Oleh Rossa, Kusnadi diminta masuk ke ruangan, dan langsung diminta handphone milik Hasto. Saat itu, Kusnadi pun langsung memberinya. 

"Kemudian ditanya 'apakah ada hanphone Pak Hasto yang lain? Saya menjawab 'tidak ada', tetapi beliau memaksa saya untuk membongkar isi tas dengan nada membentak dan marah-marah," ujarnya. 

Baca Juga

Pimpinan KPK Akui Tunda Pencegahan Sekjen PDIP Hasto ke Luar Negeri, Ini Alasannya

Begitu tas dibuka, ada handphone dan langsung diambil dan seluruh isi tas dikeluarkan. Kemudian, Rossa berusaha menyita semua barang yang ada di tas, tetapi dirinya menolak. 

Kusnadi menolak lantaran di dalamnya terdapat uang cash yang akan dipergunakan untuk membayar tiket pesawat ke Ende. 

Baca Juga

Tim Hukum Hasto Tunda Ajukan Praperadilan terkait Penyitaan HP: ke Komnas HAM Dulu

"Beliau bilang 'ini penggeledahan badan', setelah barang dikeluarkan semua saya menunggu di pojok disuruh keluar dulu menunggu di luar," tutur Kus. 

Saat keluar, Kusnadi berjumpa dengan Hasto dan menanyakan kenapa dirinya berada di sini. Kusnadi pun menyampaikan kepada Hasto jika tasnya ditahan oleh Rossa. 

Mendengar pengakuan tersebut, Hasto pun membela. Di situlah terjadi perdebatan antara Hasto dan Rossa. Hasto protes atas dihadirkan Kusnadi tanpa surat pemanggilan dan pendampingan kuasa hukum. 

"Lalu pak Rossa membalas Pak Hasto 'Kamu kok Ngeyel'," cerita Kusnadi melihat perbedatan tersebut. 

Kemudian, kata Kus, Hasto memberi penegasan kepada Rossa bahwa dalam waktu 5 menit, Kusnadi harus turun dan membawa tasnya. Tidak boleh ada penyitaan serta tas yang telah dibongkar tadi harus dikembalikan. 

Setelah itu, Kusnadi mengaku dilakukan pemeriksaan kembali di ruangan tersebut dan dimintai keterangan serta KTP-nya. 

Selanjutnya oleh orang yang mengantar, Kusnadi ditunjukkan name tag yang bertuliskan 'Prasetyo'. Di ruang 36 lantai 2, Kusnadi mengaku ditanya-tanya oleh Prasetyo. 

Tak berselang lama, Rossa masuk kembali ke ruangan tersebut untuk menanyakan dompet dan saku-sakunya. 

Rossa, kata dia, mengira jika dirinya membawa barang. Kusnadi pun menunjukkan bahwa tidak ada apapun di sakunya tersebut. 

Dalam kesempatan itu, Kusnadi pun memprtanyakan alasan penyitaan kepada Rossa yang tengah memeriksa satu per satu isi tasnya tersebut. 

"Kemudian Pak Rossa berkata 'sudah diam saja kamu duduk'. Kemudian, pak Rossa mengambil paksa 1 buah handphone di tas dan 1 buah handphone pribadi saya, beserta barang-barang yang ada di tas, tetapi untuk uang cash tidak diambil, karena saga menyampaikan 'kalau uang ini diambil siapa yang tanggung jawab bayar tiket' kemudian beliau berkata 'ini penggeledahan badan'," ceritanya. 

Editor : Faieq Hidayat

Sentimen: negatif (99.9%)