Sentimen
Positif (98%)
13 Jun 2024 : 02.47
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Moskow, Tel Aviv

Kasus: pembunuhan

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Terungkap Alasan Rusia Abstain Gencatan Senjata Gaza di PBB

13 Jun 2024 : 09.47 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Terungkap Alasan Rusia Abstain Gencatan Senjata Gaza di PBB

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Keamanan PBB telah mengadopsi resolusi proposal tiga fase penyanderaan untuk gencatan senjata di Gaza versi Amerika Serikat (AS), Senin. Ini pertama kalinya badan tersebut mendukung perjanjian perdamaian komprehensif untuk mengakhiri perang Gaza.

Empat belas anggota dewan memberikan suara untuk resolusi. Hanya Rusia yang abstain terhadap resolusi tersebut.

-

-

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan bahwa Moskow memiliki alasan kuat mengapa abstain dari resolusi itu. Ia menyebut proposal rincian rencana tiga fase AS itu belum diungkapkan dengan rinci dan memiliki banyak pertanyaan.

"Hamas diminta untuk menerima apa yang disebut kesepakatan ini, namun masih belum ada kejelasan yang jelas mengenai kesepakatan resmi dari Israel," kata Nebenzia dikutip TRT World, Rabu (12/6/2024).

N

ebenzia mengatakan pihaknya ragu Israel akan mengakhiri pembantaiannya di daerah kantong yang diblokade tersebut. Pasalnya, hingga saat ini, Tel Aviv belum memberikan sinyal mundur dari operasi militernya di Gaza, bahkan malah ingin melanjutkannya sampat Hamas benar-benar lenyap.

"Mengingat banyaknya pernyataan Israel mengenai perpanjangan perang hingga Hamas benar-benar dikalahkan...apa secara spesifik yang disetujui Israel?," tambahnya.

Meski begitu, Duta Besar Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, yang merupakan perwakilan Arab di dewan tersebut, mengatakan bahwa meskipun naskah tersebut belum sempurna, teks tersebut menawarkan secercah harapan bagi rakyat Palestina, yang saat ini terus mengalami penyiksaan dan pembunuhan.

"Kami memilih teks ini untuk memberikan peluang diplomasi untuk mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri agresi terhadap rakyat Palestina yang telah berlangsung terlalu lama," tambah Bendjama.

Sebelumnya, pihak AS mengatakan proposal perdamaian yang dirancang oleh Presiden Joe Biden itu telah dikirimkan kepada Hamas dan Israel. Tawaran itu terdiri dari tiga fase penting, yakni gencatan senjata pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina serta rekonstruksi Gaza.

Dalam fase pertama, Biden mengatakan gencatan senjata akan berlangsung selama enam minggu. Ini akan mencakup gencatan senjata penuh dan menyeluruh, di mana poin-poinnya adalah penarikan pasukan Israel dari semua wilayah berpenduduk di Gaza, pembebasan sejumlah sandera termasuk perempuan dan lanjut usia, serta yang terluka dengan imbalan pembebasan ratusan tahanan Palestina.

Lalu, dalam fase kedua, Biden menyebut ada upaya untuk mengakhiri permusuhan secara permanen. Namun, ia menambahkan, negosiasi untuk mencapai tahap kedua bisa memakan waktu lebih dari enam minggu karena akan terjadi perbedaan pendapat di antara kedua belah pihak.

Di fase ketiga, rekonstruksi akan dilakukan terhadap Gaza secara besar-besaran. Sisa sandera yang terbunuh, juga akan dikembalikan ke keluarga mereka.

Proposal itu sendiri disambut baik oleh Hamas, Jihad Islam, dan PA. Dalam pernyataannya, Hamas mengatakan siap bekerja sama dengan para mediator untuk menerapkan prinsip-prinsip rencana tersebut.

"Hamas menyambut baik apa yang termasuk dalam resolusi Dewan Keamanan yang menegaskan gencatan senjata permanen di Gaza, penarikan penuh, pertukaran tahanan, rekonstruksi, pengembalian pengungsi ke daerah tempat tinggal mereka, penolakan terhadap perubahan demografi atau pengurangan apa pun di wilayah Jalur Gaza, dan pengiriman bantuan yang dibutuhkan kepada rakyat kami di Jalur Gaza," kata kelompok militan itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

Di sisi lain, belum ada komentar resmi dari pihak Israel terkait hal ini. Namun Penasihat Menteri Reut Shapir Ben Naftaly mengatakan posisi Israel tetap kuat pada demiliterisasi Hamas.

"Ini juga berarti bahwa Israel tidak akan terlibat dalam perundingan yang tidak berarti dan tanpa akhir, yang dapat dimanfaatkan oleh Hamas sebagai cara untuk mengulur waktu," tambahnya.


[-]

-

Gencatan Senjata di Gaza Saat Ramadan Gagal, Israel Menolak!
(sef/sef)

Sentimen: positif (98.4%)