Trenggono Mau Tambah Kawasan Konservasi Terumbu Karang, Ini Alasannya
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam upaya menjaga agar ekosistem terumbu karang bisa terjaga dengan baik, Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, pihaknya saat ini tengah menaruh perhatian penuh dalam menambah luasan kawasan konservasi laut termasuk kawasan terumbu karang yang tertutup. Ini sejalan dengan terus bertambahnya jumlah penduduk, dan Indonesia yang juga merupakan jalur sirkulasi termohalin.
"El Nino dan La Nina itu kan iklim, karena memang di kita itu jalur sirkulasi termohalin. Jadi memang bertambahnya jumlah penduduk berpengaruh semua terhadap lingkungan. (Karena itu) salah satu yang kita concern, menambah luasan konservasi tertutup, dengan demikian wilayah-wilayah terumbu karang bisa terjaga dengan baik," kata Trenggono saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Adapun untuk anggarannya, kata Trenggono, termasuk dalam usulan anggaran Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Tahun 2025, yakni sebesar Rp1,15 triliun. Namun untuk nilai pastinya, kata dia, saat ini masih dalam proses pengkajian.
"Konservasi itu salah satunya ada di dalam anggaran Ditjen PKRL, dia fokus salah satunya untuk itu. (Nilai anggaran pastinya) sedang kita kaji seberapa besar, tapi yang pasti anggaran PNBP nya itu dari Dirjen itu meningkat juga akibat pengawasan-pengawasan penggunaan ruang laut," terang dia.
Foto: Penyelam memeriksa terumbu karang yang dibesarkan untuk penelitian oleh Akuarium Nasional Kuba di Havana, Kuba. (File Photo/REUTERS)Penyelam memeriksa terumbu karang yang dibesarkan untuk penelitian oleh Akuarium Nasional Kuba di Havana, Kuba. (File Photo/REUTERS)
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang melakukan penilaian terhadap fenomena pemutihan karang (coral bleaching), sebagai tindak lanjut atas prediksi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Coral Reef Watch yang menyebutkan potensi terjadinya kenaikan suhu air laut pada awal tahun 2024.
Direktur Konservasi Ekosistem dan Biota Perairan KKP Firdaus Agung mengatakan, kejadian pemutihan karang diprediksi oleh para ilmuwan akan semakin sering terjadi dengan skala yang luas seiring dengan peningkatan suhu permukaan laut sebagai dampak perubahan iklim. Karenanya Firdaus mengingatkan, perlu keterpaduan respon khususnya kegiatan pemantauan yang mendesak terhadap wilayah-wilayah ekosistem terumbu karang yang diprediksi mengalami pemutihan karang berdasarkan model yang dikembangkan oleh NOAA.
"KKP bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yayasan Reef Check Indonesia dan mitra lainnya telah merancang wilayah, waktu, dan rekomendasi jenis kegiatan pemantauan pemutihan karang, serta pedoman pemantauan sesuai prediksi peningkatan suhu permukaan laut dengan fokus utama adalah wilayah kawasan konservasi. Hasil monitoring ini kemudian akan dianalisis dan disebarluaskan untuk meningkatan kesadaran dan memberikan edukasi ke masyarakat," ucap Firdaus dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/3/2024).
[-]
-
Wujudkan Industri KP Maju, Menteri Trenggono Jamin Kemudahan Investasi(wur)
Sentimen: positif (99.9%)