Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Serang
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Jubir Deplu AS Sebut Israel Berhak Serang Warga Sipil Gaza lalu Diralat
iNews.id Jenis Media: Nasional
WASHNGTON, iNews.id - Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) Matthew Miller mengatakan kepada wartawan, Kamis (6/6/2024), Israel berahak untuk menyerang warga sipil di Jalur Gaza. Namun kemudian Deplu AS meralat pernyataan itu dengan alasan ada kesalahan dalam penggunaan kata oleh Miller.
Saat itu Miller ditanya oleh wartawan mengenai serangan Israel terhadap sekolah badan PBB untuk urusan pengungsi UNRWA di Nuseirat, Gaza Tengah, yang ditempati sekitar 6.000 pengungsi pada Rabu malam.
Baca Juga
Serangan Israel di Sekolah Nuseirat Gaza, 40 Orang Gugur termasuk 14 Anak dan 9 Perempuan
"Ini adalah situasi sulit. Jika memang benar tempat tersebut menjadi persembunyian Hamas, militan lainnya juga bersembunyi di sekolah. Orang-orang itu adalah target yang sah, tapi pada saat yang sama, mereka berada di dekat warga sipil," ujarnya.
“Israel memiliki hak untuk mencoba dan menargetkan warga sipil tersebut, namun mereka juga memiliki kewajiban untuk menimalisasi korban sipil, dan melakukan segala upaya yang mungkin untuk meminimalisasi korban sipil,” katanya.
Baca Juga
Ikuti Afsel, Spanyol Juga Bakal Gugat Israel ke ICJ atas Kejahatan Genosida di Gaza
Dia pun mendesak pemerintah Israel dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk terbuka mengenai apa yang terjadi di sekolah tersebut.
Kemudian, Deplu AS dalam pernyataan kepada Anadolu, menjelaskan bahwa Miller salah bicara. Dia bermaksud menyebut "Hamas" bukan "warga sipil" yang menjadi target.
Baca Juga
Israel Gempur Gaza Tengah termasuk Sekolah Dipadati Pengungsi, 102 Tewas dalam 24 Jam
Catatan kaki mengenai koreksi tersebut dimasukkan dalam transkrip resmi deplu yang dirilis pada Kamis.
Serangan Israel ke sekolah itu menewaskan sedikitnya 47 orang serta melukai ratusan lainnya. Tak ada peringatan yang diberikan Israel sebelumnya atas serangan brutal tersebut.
Baca Juga
Israel Gempur Gaza Tengah Tewaskan 44 Orang, Warga: Kenapa Dunia Tak Bisa Hentikan Perang?
"Satu lagi hari mengerikan di Gaza. Sekolah UNRWA lain yang menjadi tempat perlindungan diserang. Kali ini di Nuseirat, di Gaza Tengah, diserang oleh Pasukan Israel tanpa peringatan terlebih dulu kepada para pengungsi atau UNRWA," kata kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, di media sosial X.
“Menyerang, menargetkan, atau menggunakan gedung-gedung PBB untuk tujuan militer merupakan tindakan yang secara terang-terangan mengabaikan hukum Humaniter Internasional. Staf, lokasi, dan operasi PBB harus dilindungi setiap saat,” katanya, menegaskan.
Sebanyak 192 staf PBB terbunuh sejak perang 7 Oktober di Gaza, berdasarkan data terbaru UNRWA. Selain itu 186 fasilitas lembaga lainnya telah rusak.
Editor : Anton Suhartono
Sentimen: negatif (100%)