RIYADH, iNews.id - Mufti Agung Arab Saudi Syekh Abdulaziz Al Al Sheikh menegaskan melaksanakan ibadah haji tanpa izin resmi merupakan perbuatan dosa. Dia mengimbau kepada seluruh jemaah untuk mengikuti aturan yang sudah ditetapkan pemerintah kerajaan.

Pria yang juga menjabat Ketua Dewan Cendekiawan Senior dan Kepala Kepresidenan Umum Penelitian Ilmiah dan Fatwa itu menegaskan pelaksanaan haji tahun ini digelar dengan aturan yang sangat ketat. 

Baca Juga

Khotbah dan Salat Jumat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Dipersingkat selama Musim Haji

Pemerintah Saudi tak segan-segan menangkap, bahkan mendeportasi, jemaah dari negara mana pun yang masuk Makkah tanpa visa haji. Banyak jemaah yang menunjukkan visa ziarah atau kunjungan ditangkap kemudian dipulangkan ke negara masing-masing. Selain itu mereka tak diperbolehkan masuk Saudi semala 10 tahun.

"Berangkat haji tanpa izin adalah dosa bagi siapa pun yang melakukannya," kata Syekh Abdulaziz, dalam keterangannya yang dikutip dari Saudi Gazette, Sabtu (8/6/2024).

Baca Juga

Arab Saudi Perketat Pengawasan, Jemaah ke Tanah Suci Wajib Pakai Visa Haji

Selain izin visa, Syekh Abdulaziz juga menyoroti syarat vaksinasi setiap jemaah, termasuk Covid-19, dari Kementerian Kesehatan.

Dia menegaskan, aturan-aturan baru ini sejalan dengan syariat yang bertujuan meningkatkan pelayanan serta mencegah kemungkinan-kemungkinan terburuk.

Baca Juga

Selebgram RI Ditahan di Arab Saudi, Diduga Jual Paket Haji Bervisa Ziarah

Syekh Abdulaziz menggarisbawahi para pemimpin Arab Saudi serta pemerintah ingin melayani semua jemaah dengan sebaik-baiknya, memberikan kenyamanan, serta memastikan mereka bisa melaksanakan ibadah dengan mudah dan aman. 

Mufti Agung juga mengajak semua jemaah untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk memaksimalkan ibadah selama musim haji tahun ini, yakni dengan memperbanyak doa atau aktivitas lain yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Baca Juga

34 Jemaah Haji yang Ditahan Karena Gunakan Visa Ziarah Tiba di Indonesia

Arab Saudi mengumumkan 1 Zulhijjah jatuh pada Jumat (7/6/2024) yang berarti Wukuf atau puncak haji akan digelar pada 15 Juni dan Idul Adha pada 16 Juni. Wukuf, yakni berdiam diri di Arafah sambil berzikir, dari mulai Zuhur hingga malam, dilaksanakan setiap 9 Zulhijjah.

Penetapan pemerintah Saudi lebih cepat daripada Indonesia yang menetapkan 10 Zulhijjah jatuh pada 17 Juni.

Editor : Anton Suhartono