PIKIRAN RAKYAT - Bakal calon gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa usul untuk mengevakuasi 1.000 korban dari Gaza, Palestina ke pesantren di Jawa Timur. Nantinya, para korban akan mendapatkan perawatan dan pendidikan, terutama korban anak-anak dan perempuan. 

Terkait dengan hal itu, Khofifah mengaku sudah mengkomunikasikannya dengan para kiai dan pesantren. Mereka pun menyatakan siap untuk mendukung rencana evakuasi 1.000 korban dari Gaza tersebut, dengan menyediakan pendidikan dan sebagainya.  

"Ini juga sudah pernah kami lakukan untuk putra-putri pekerja migran Indonesia di Malaysia," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Sabtu, 8 Juni 2024.

Khofifah menilai 1.000 korban yang akan dievakuasi ke tanah Air itu bukan merupakan jumlah yang berat untuk dididik oleh berbagai pesantren di Jawa Timur. 

Apalagi, para korban paham dengan Bahasa Arab. Ini pun menjadi keuntungan tersendiri lantaran mereka akan mudah beradaptasi belajar di lingkungan pesantren.

Usulan itu pun sudah disampaikannya langsung kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. 

Menanggapi hal itu, Prabowo Subianto akan menyampaikannya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Usulan ini akan saya laporkan ke Bapak Presiden," ujarnya. 

Tak hanya di Jawa Timur, Prabowo Subianto menyebut bahwa beberapa tokoh dari Jawa Barat juga siap menampung korban dari Gaza.

"Saya kira di seluruh Indonesia juga siap menerima anak-anak maupun korban-korban dari Palestina," ucapnya. 

Sebelumnya, Prabowo Subianto mengatakan bahwa ia mendapat instruksi dari Jokowi untuk mengevakuasi, menerima, dan merawat  1.000 orang dari Palestina dalam waktu dekat.

Hal itu diungkapkannya saat menghadiri pertemuan International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue Ke-21 di Singapura pada Sabtu, 1 Juni 2024.

"Kami (Indonesia) siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak," tuturnya.***

Rencana Indonesia ini merupakan komitmen dalam menjaga perdamaian di Gaza dan mendorong adanya gencatan senjata.***