Sentimen
Negatif (99%)
8 Jun 2024 : 17.42
Informasi Tambahan

BUMN: Perum BULOG

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

Jokowi Diakui sebagai Bapak Pengendali Inflasi oleh Tito Karnavian

9 Jun 2024 : 00.42 Views 2

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Jokowi Diakui sebagai Bapak Pengendali Inflasi oleh Tito Karnavian

FAJAR.CO.ID, JAKARTA- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) adalah sosok yang tepat disebut sebagai "Bapak Pengendali Inflasi".

Hal ini disampaikan Tito saat menanggapi pernyataan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang menyebut dirinya sebagai “Bapak Pengendali Inflasi”.

"Kalau Puang (sebutan gelar bangsawan masyarakat Bugis) menyampaikan saya Bapak Inflasi, sebetulnya Bapak Inflasi adalah Bapak Jokowi," bebernya.

" Saya mendapat perintah dari beliau pada September 2022, saat inflasi mencapai 6 persen," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Perluasan Areal Tanam dan Penandatanganan Nota Kesepahaman bersama Menteri Pertanian di Jakarta, Jumat malam.

Menurut Tito, peran utama dalam menekan inflasi dari 6 persen pada September 2022 menjadi 2,84 persen pada Mei 2024 adalah berkat instruksi dan kebijakan Presiden Jokowi. "Saya hanya menjalankan tugas yang diberikan oleh Kepala Negara," tambahnya.

Strategi Pengendalian Inflasi

Tito mengungkapkan bahwa pemerintah pusat menargetkan inflasi berada pada kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen, dengan batas maksimal 3,5 persen dan minimal 1,5 persen.

"Indonesia tidak bisa mencapai inflasi 0 persen karena merupakan negara produksi, berbeda dengan Singapura yang merupakan negara konsumsi tanpa sawah dan petani," jelasnya.

Pada September 2022, saat inflasi mencapai 6 persen, Presiden Jokowi memanggil Tito dan menekankan perlunya pendekatan berbeda untuk menangani inflasi. Presiden menginstruksikan agar penanganan inflasi dilakukan mirip dengan cara menangani pandemi COVID-19.

Pendekatan Ala COVID-19

Menurut Tito, Presiden Jokowi meminta untuk memetakan wilayah berdasarkan tingkat inflasi, mirip dengan kategori warna pada penanganan COVID-19. Daerah dengan inflasi tinggi dikategorikan merah, sedangkan daerah dengan inflasi moderat dan rendah diberi tanda kuning dan hijau.

Langkah ini memungkinkan pemerintah untuk menyeimbangkan antara penanganan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi. "Presiden meminta semua pemangku kepentingan berkumpul dan memeriksa data dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk pengambilan keputusan yang tepat," kata Tito.

Kerja Sama Tim

Tito menambahkan bahwa pencapaian pengendalian inflasi ini juga berkat kerja keras Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi. "Kami (Kemendagri) hanya membantu mengkoordinir saja," ujar Tito.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memuji kinerja Tito dalam pengendalian inflasi, menyebutnya sebagai "Bapak Pengendali Inflasi Indonesia". "Kita tidak berlebihan menyebut beliau demikian, karena inflasi kita berhasil ditekan hingga 2,84 persen," kata Amran. (*)

Sentimen: negatif (99.6%)