Tok! ECB Pangkas Suku Bunga Jadi 4,25%, Badai Inflasi Berlalu?
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral Eropa (ECB) menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk pertama kalinya sejak 2019 dari level tertingginya sebesar 4,5%.
Suku bunga utama diturunkan menjadi 4,25%, suku bunga fasilitas simpanan menjadi 3,75%, dan suku bunga pinjaman marjinal menjadi 4,5%. Namun, tekanan harga dalam negeri masih tetap tinggi, yang menunjukkan masih adanya tantangan inflasi.
Inflasi di 20 negara yang menggunakan mata uang euro telah turun dari lebih dari 10% pada akhir 2022 menjadi sedikit di atas target ECB sebesar 2% dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar disebabkan oleh rendahnya biaya bahan bakar dan normalisasi pasokan setelah beberapa kendala pascapandemi.
Namun kemajuan tersebut terhenti baru-baru ini dan apa yang tampak seperti dimulainya siklus pelonggaran ECB beberapa minggu yang lalu kini tampak lebih tidak pasti karena tanda-tanda bahwa inflasi zona euro mungkin akan stagnan, seperti yang terjadi di Amerika Serikat.
"Meskipun ada kemajuan dalam beberapa kuartal terakhir, tekanan harga domestik tetap kuat karena pertumbuhan upah meningkat, dan inflasi kemungkinan akan tetap di atas target hingga tahun depan," kata ECB, Kamis (6/6/2024).
Untuk mengatasi hal ini, ECB akan menjaga tingkat kebijakan tetap cukup ketat, dan mempertahankan pendekatan yang bergantung pada data.
Proyeksi staf Eurosystem terbaru untuk inflasi umum dan inflasi inti telah direvisi naik untuk 2024 dan 2025. Para staf kini memperkirakan inflasi umum rata-rata sebesar 2,5% pada 2024, 2,2% pada 2025, dan 1,9% pada 2026.
Untuk inflasi tidak termasuk energi dan pangan, diproyeksikan rata-rata sebesar 2,8% pada 2024, 2,2% pada 2025, dan 2,0% pada 2026. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan meningkat menjadi 0,9% pada 2024, 1,4% pada 2025, dan 1,6% pada 2026.
[-]
-
Video: Bank Sentral Eropa Tahan Suku Bunga Acuan 4%(luc/luc)
Sentimen: positif (86.5%)