Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung, Bangka, Pesisir Selatan
Tokoh Terkait
860 Bencana Melanda Indonesia Sejak Awal 2024, Terbanyak di Pulau Jawa
iNews.id Jenis Media: Nasional
JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 860 kejadian bencana melanda Indonesia sejak 1 Januari hingga 3 Juni 2024. Tercatat kejadian bencana terbanyak terjadi di Pulau Jawa.
“Bencana di Indonesia untuk mulai dari 1 Januari hingga 3 Juni 2024. Di sini, kita bisa lihat memang dominasi dari kejadian bencana paling banyak itu masih di Pulau Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, Rabu (5/6/2024).
Baca Juga
Tingkatkan Kemampuan Hadapi Bencana, 27 Personel TRC Bangka Barat Dibekali Pelatihan Menyelam
Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Barat juga mengalami kejadian bencana.
“Ada beberapa kawasan yang masih sangat signifikan dilanda bencana hidrometeorologi basah. Tetapi, saat ini kita sudah di awal Juni sehingga kita juga harus bersiap untuk bencana hidrometeorologi kering." katanya.
Aam pun mengatakan yang menjadi evaluasi dari BNPB terkait kejadian bencana selama hampir satu semester tahun 2024 yakni bencana hidrometeorologi basah yakni banjir dan cuaca ekstrem. Korban jiwa paling dominan akibat tanah longsor.
Baca Juga
Kepala BNPB Temui Warga Korban Bencana Longsor dan Banjir Bandang di OKU Sumsel
“Tetapi kalau kita lihat dari sisi korban jiwa, yang paling dominan adalah tanah longsor mulai dari pesisir selatan di bulan Maret, waktu itu masih di puncak musim hujan lebih dari 20 orang dan sekitar 28 jiwa meninggal dunia,” katanya.
Selain itu, Aam mengungkapkan bahwa kejadian erupsi gunungapi juga cukup intens di tahun 2024. Sejumlah gunung api yang menjadi perhatian yakni Gunung Ruang, Gunung Ibu, hingga Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Gunung Ruang, Gunung Ibu sekarang, Lewotobi Laki-laki yang sebenarnya memang sudah dalam posisi status level 3 dari beberapa waktu yang lalu terus kemudian aktif lagi dan seterusnya. Ini menjadi perhatian kita bersama,” pungkasnya.
Baca Juga
Kondisi Bencana Longsor Papua Nugini, 2.000 Orang Terkubur
Editor : Faieq Hidayat
Sentimen: negatif (99.8%)