Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Tokoh Terkait
Budisatrio Djiwandono
Budi Djiwandono
Wacana Duet Budi-Kaesang di Pilgub Jakarta, Ini Kata Gerindra
Gatra.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Gatra.com - Duet politisi Gerindra Budi Djiwandono dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta santer menjadi perbincangan publik tak lama setelah putusan Mahkamah Agung (MA) soal syarat usia calon kepala daerah.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati menyatakan bahwa wacana pemasangan kedua politisi dalam Pilgub Jakarta mendatang masih dalam tahap diskusi dan perkembangan yang dinamis.
"Pembicaraan itu masih sangat dinamis, masih sangat organik dan masih terus berjalan dan soal pengerucutan itu masih terlalu jauh," kata Sara, panggilan Rahayu Saraswati, saat ditemui usai acara diskusi di Gedung Kementerian Sekretariat Negara Jakarta, Rabu (5/6).
Sara menekankan bahwa keputusan untuk mengusung Budi dan Kaesang sepenuhnya merupakan hak prerogatif Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, serta Sekjen dan Ketua Harian Gerindra.
Kendati demikian, Sara tak menampik bahwa Gerindra mempertimbangkan Kaesang sebagai calon wakil gubernur dalam Pilkada DKI.
Terlebih, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengunggah gambar yang menampilkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono bersama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dengan tulisan "Budi Djiwandono-Kaesang For Jakarta 2024" di Instagram pada akhir Mei lalu.
"Msalkan tidak dilirik, enggak mungkin di-posting dong," katanya.
Rahayu menjelaskan bahwa pencalonan Budi dan Kaesang adalah hak setiap DPD yang akan diajukan kepada DPP untuk dipertimbangkan melalui komunikasi internal Gerindra dan lintas partai.
Di samping itu, Rahayu mengakui bahwa keputusan MA menimbulkan polemik di masyarakat lantaran dianggap sebagai upaya mempermudah jalan Kaesang mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
"Politik itu kan tidak semuanya benar-benar benar dan salah, hanya menyesuaikan dengan kondisi, sehingga masyarakat bisa belajar lebih lagi dari peristiwa-peristiwa ini," pungkasnya.
13
Sentimen: negatif (61.5%)