Sentimen
Negatif (94%)
6 Jun 2024 : 01.47
Tokoh Terkait

Takut Digulingkan, Netanyahu Rayu Oposisi Dukung Proposal Gaza Biden

6 Jun 2024 : 08.47 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Takut Digulingkan, Netanyahu Rayu Oposisi Dukung Proposal Gaza Biden

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memulai upaya untuk merayu para menteri dan anggota parlemen dari Partai Likud yang menentang proposal gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Hal ini terjadi saat dirinya berada dalam ancaman penggulingan.

Media penyiaran Israel KAN menyebut bahwa Netanyahu terus merayu Likud yang terus menolak untuk berdamai dengan Hamas. Hal ini juga ditolak keras oleh Menteri Keuangan dan Menteri Keamanan Nasional Israel, Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir.

Diketahui, Partai Likud bersama partai Ben-Gvir, Otzma Yehudit, dapat mengancam posisi pemerintahan Netanyahu di parlemen sehingga administrasinya dapat dibubarkan.

-

-

"Langkah Netanyahu dilakukan mengingat ancaman Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich untuk menggulingkan pemerintah jika dia menyetujui proposal yang diumumkan oleh Biden," lapor KAN yang dikutip Anadolu Agency, Rabu (5/6/2024).

Meski begitu, pada hari Selasa, beberapa menteri dari Partai Likud serta pemimpin Partai Persatuan Torah Yudaisme yang juga Menteri Perumahan Yitzhak Goldknopf, menyuarakan dukungan terhadap proposal gencatan senjata. Goldknopf mengatakan ia mendukung setiap usulan yang mengarah pada pembebasan sandera Israel di Gaza.

Yair Lapid, pemimpin oposisi, juga mendesak Netanyahu untuk menerima proposal gencatan senjata yang diumumkan Biden. Ia menambahkan bahwa pihaknya akan memberi Netanyahu jaring pengaman politik untuk mencapai kesepakatan tersebut.

Sebelumnya, Biden menawarkan peta jalan gencatan senjata dalam perang antara Israel dengan milisi Palestina Hamas di Gaza yang terdiri dari 3 fase. Ia memohon Israel dan Hamas menerimanya untuk potensi perdamaian ke depan.

Dalam fase pertama, Biden mengatakan gencatan senjata akan berlangsung selama enam minggu. Ini akan mencakup gencatan senjata penuh dan menyeluruh, di mana poin-poinnya adalah penarikan pasukan Israel dari semua wilayah berpenduduk di Gaza, pembebasan sejumlah sandera termasuk perempuan dan lanjut usia, serta yang terluka dengan imbalan pembebasan ratusan tahanan Palestina.

Lalu, dalam fase kedua, Biden menyebut ada upaya untuk mengakhiri permusuhan secara permanen. Namun, ia menambahkan, negosiasi untuk mencapai tahap kedua bisa memakan waktu lebih dari enam minggu karena akan terjadi perbedaan pendapat di antara kedua belah pihak.

Di fase ketiga, rekonstruksi akan dilakukan terhadap Gaza secara besar-besaran. Sisa sandera yang terbunuh, juga akan dikembalikan ke keluarga mereka.

Menanggapi kiriman proposal itu, Hamas mengatakan siap untuk terlibat secara positif dan konstruktif dengan proposal apa pun. Mereka juga menegaskan setiap kesepakatan yang dibuat harus dijalankan penuh sesuai komitmen.

"Ini didasarkan pada gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel, rekonstruksi Gaza, pemulangan pengungsi, dan kesepakatan pertukaran tahanan yang asli, terutama jika Israel dengan jelas mengumumkan komitmen terhadap kesepakatan tersebut," ujar milisi itu

Perang antara Israel dan Hamas berkecamuk sejak 7 Oktober lalu. Saat itu, Hamas melancarkan serangkaian serangan terhadap Israel yang menewaskan lebih dari 1.100 orang. Operasi militer Israel selanjutnya di Gaza telah menewaskan lebih dari 36 ribu warga Palestina.


[-]

-

Biden: Netanyahu Merugikan Israel-Perlu 'Datang kepada Yesus'
(luc/luc)

Sentimen: negatif (94.1%)