Sentimen
Positif (91%)
5 Jun 2024 : 22.10
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Cimahi

Kasus: covid-19

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Ridwan Kamil: 2 Bulan Lagi, Wajah IKN Sudah Kayak Jakarta

5 Jun 2024 : 22.10 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Ridwan Kamil: 2 Bulan Lagi, Wajah IKN Sudah Kayak Jakarta

PIKIRAN RAKYAT - Kurator Ibu Kota Nusantara (IKN) Ridwan Kamil menyebut Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Kalimantan Timur itu akan terlihat seperti Jakarta dalam dua bulan ke depan. Namun, Ridwan Kamil tidak berniat memindahkan wajah Jakarta ke IKN. Dia ingin IKN tetap menjadi kawasan hijau dengan gaya modern, atau disebutnya sebagai forest city.

"Nanti, Anda datang dua bulan sudah kayak Jakarta. Tapi, bedanya di sini hutan," kata Ridwan Kamil usai meninjau pembangunan kawasan IKN, Kabupaten Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu, 5 Juni 2024.

"Saya memastikan ada hijau di lingkungan, di bangunan, di atap bangunan. Memastikan inteligent building, memastikan net zero berlaku. So, we can claim ini desain sebagai kelas dunia," ujarnya.

Untuk benar-benar menjadi ibu kota negara pengganti Jakarta, mantan Gubernur Jawa Barat itu memperkirakan IKN membutuhkan waktu sampai 25 tahun ke depan. Sebagai kurator, Ridwan Kamil ingin memastikan pembangunan IKN berjalan sesuai konsep yang ditetapkan.

"Tugas saya adalah memastikan konsep bangunan ini sesuai bangunan yang diharapkan sebagai world class city ya. Selain itu, juga liveable. Orang banyak datang, banyak jalan kaki," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

Jakarta Tak Pernah Diincar Jadi Ibu Kota

Ridwan Kamil menyebut bahwa Jakarta tidak pernah disiapkan menjadi ibu kota negara. Bahkan, keterpilihannya merupakan ketidaksengajaan.

“Jakarta dari dulu tidak pernah disiapkan untuk jadi Ibu Kota Republik Indonesia. Jakarta adalah ibu kota yang tidak sengaja, kepaksa,” kata Kang Emil sapaan Ridwan Kamil dalam Rakornas IKN di Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Ridwan Kamil lalu membeberkan alasannya. Saat Indonesia masih dijajah Belanda, Jakarta tengah dilanda penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk yang terinfeksi, yakni Malaria.

“Dulu Batavia itu tidak layak jadi ibu kota pemerintah kolonial Belanda. Banyak penyakit seperti Covid-19 namanya Malaria Sundanica, maka dipindahkanlah ibu kota kolonial Belanda itu ke Bandung,” ujarnya.

Kader Partai Golkar itu lalu menceritakan bahwa Bandung-lah yang direncanakan menjadi ibu kota, meski pada akhirnya batal karena alasan ekonomi.

“Jadi, Bandung itu sebenarnya IKN kalau sejarah tidak bergeser. Bandung sudah dibikin pusat militer, makanya semua jenderal pasti lewat Bandung-Cimahi,” katanya.

“Kementerian Perhubungan sudah pindah, makanya PT KAI di sana dan seterusnya. Tapi gagal karena tahun 29 (1929) ada depresi besar ekonomi dunia dan tahun 42 (1942) Jepang datang, maka bubarlah IKN versi pemerintah kolonial Belanda,” kata Ridwan Kamil.***

Sentimen: positif (91.4%)