Prabowo Ingin Tampung Warga Palestina di Indonesia, Ferdinand Hutahaean: Lucu, Anak-anak Bangsa Kita Saja Banyak Terlantar
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politkus PDIP Ferdinand Hutahean, angkat suara terkait keinginan Prabowo Subianto mengevakuasi dan merawat 1.000 warga Palestina yang terluka ke Indonesia.
Menurut Ferdinand, peta masalahnya bukan terkait keberadaan warga Palestina di negerinya.
"Tapi soal kedaulatan kemerdekaan sebuah bangsa dan konflik perbatasan antara Israel dan Palestina," ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Rabu (6/6/2024).
Yang menjadi soal, kata Ferdinand, warga Palestina belum tentu ingin meninggalkan negerinya dan menyerahkan tanah leluhurnya ke Israel.
"Bagi saya, cara begini mengajari Palestina untuk menyerahkan tanahnya ke Israel dan pindah ke Indonesia," ucapnya.
Mengembalikan kepada dirinya, Ferdinand mengaku emoh meninggalkan tanah leluhurnya dan membiarkan bangsa asing mendudukinya.
"Saya akan berperang untuk mengusir mereka supaya tanah saya berdaulat," tukasnya.
Dituturkan Ferdinand, wacana Presiden terpilih memindahkan warga Palestina hanya sebuah ilusi. Ia menduga statement itu hanya ingin menunjukkan keberpihakan kepada Palestina.
"Karena itu sesuatu yang hampir tidak mungkin dilakukan. Sangat berat. Warga Palestina pun belum tentu mereka mau mengungsi ke Indonesia. Apakah status mereka sebagai pengungsi atau mereka diadopsi sebagai warga negara, kan kita juga tidak tahu," sebutnya.
"Jadi, saya berprasangka baik saja, itu hanya sebuah statement yang ingin Prabowo menunjukkan keberpihakan Indonesia terhadap Palestina," sambung dia.
Tambahnya, tidak ada sebuah kepastian tentang warga Gaza dievakuasi ke Indonesia.
"Bahkan itu terkesan lucu, lah rakyat kita aja belum terurus dengan baik kok kita mau urus rakyat negara asing. Anak-anak bangsa kita aja banyak yang terlantar, tidak makan," cetusnya.
Ferdinand bilang, bangsa Indonesia tetap menghormati dan mendukung kemerdekaan Palestina, juga membantu mereka sesuai dengan kemampuan.
"Tetapi memindahkan mereka ke Indonesia itu terlalu mengada-ada, itu omongan yang terlalu hiperbolik. Sangat terlalu berlebihan," timpalnya.
Blak-blakan, Ferdinand mengatakan wacana Prabowo itu hampir tidak mungkin bisa dilakukan. Karena warga Palestina belum tentu mau dibawa ke Indonesia.
"Ada pidato-pidato Prabowo itu saya anggap sebuah pernyataan sikap saja terkait keberpihakan terhadap Palestina. Termasuk soal pengiriman TNI ke sana, itukan bisa dikirim kalau ada pasukan perdamaian dari PBB," imbuhnya.
Hanya saja, kata Ferdinand, hingga saat ini PBB tidak pernah memerintahkan adanya pasukan perdamaian di wilayah tersebut.
"Jadi Indonesia mau masuk ke sana lewat mana? Kan harus melalui pasukan perdamaian PBB," tandasnya.
Ia menyebut, aliran bantuan Indonesia ke Palestina juga terbilang sulit saat ini. Terlebih jika berbicara tentang pengiriman tentara.
"Hampir tidak mungkin. Karena negara perbatasan di sana terlihat berpihak kepada Israel. Harus dipahami betul," kuncinya.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: positif (50%)