Sentimen
Negatif (80%)
5 Jun 2024 : 19.03
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Kasus: Kemacetan

Tokoh Terkait

Jokowi Tawarkan Pembangunan Kereta Tanpa Rel ke Pemda, Anggaran Bagi Dua dengan Pemerintah Pusat

5 Jun 2024 : 19.03 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Jokowi Tawarkan Pembangunan Kereta Tanpa Rel ke Pemda, Anggaran Bagi Dua dengan Pemerintah Pusat

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung kereta otonom atau Autonomous Rapid Transit (ART) di depan para wali kota se-Indonesia dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2024 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Selasa, 4 Juni 2024.

Dalam acara tersebut, ia menawarkan ART sebagai alternatif baru transportasi publik yang dipercaya dapat mengurai kemacetan lalu lintas perkotaan di Tanah Air.

"Sekarang ada barang baru yang namanya ART, Autonomous Rapid Transit. Tidak pakai rel, tapi pakai magnet, bisa tiga gerbong, dua gerbong, atau satu gerbong," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Selasa, 4 Juni 2024.

Jokowi menjelaskan bahwa biaya pembangunan ART akan jauh lebih murah dibanding biaya yang dikeluarkan untuk beberapa transportasi umum lain. Salah satunya adalah Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, yang tahap awal pembangunannya membutuhkan Rp1,1 triliun per km, dan kini mencapai Rp2,3 triliun per km.

Selain itu, ada juga transportasi lain yang lebih mahal dari ART, yakni Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta. Jokowi juga menyinggung biaya pembangunan LRT sebesar Rp600 miliar per km.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan subway juga lebih mahal dari ART. Namun dari semua itu, LRT masih lebih murah dibanding MRT, dan kereta cepat.

"Apalagi kereta cepat, itu juga justru lebih murah dari yang subway, kereta cepat itu Rp780 miliar per km," ujarnya.

Anggaran Bagi Dua

Dalam kesempatan yang sama, orang nomor satu di Indonesia itu pun menantang pemerintah daerah. Siapa yang berani membangun transpotrasi publik yang memakan biaya mahal tersebut.

"Tolong tunjuk jari, kota mana yang siap membangun MRT dengan APBD-nya 1 km Rp2,3 triliun?" ucapnya.

Oleh karena itu, Jokowi menawarkan alternatif transportasi publik yang lebih murah untuk APBD kota.

"Nanti kalau ada yang APBD-nya memiliki kemampuan, tolong berhubungan dengan Pak Menteri Perhubungan. bisa bagi-bagi 50:50, APBN 50 persen, misalnya," tuturnya.

Jokowi Minta Pemkot Bersiap

Jokowi mengingatkan pemerintah kota untuk segera mempersiapkan transportasi publik di daerahnya. Jika hal itu tak dipersiapkan, maka kemacetan pun akan terjadi.

"Karena kalau tidak, 10-20 tahun yang akan datang, semua kota akan macet. Nggak percaya? Kita lihat nanti, kalau nggak kota-kota siap dan menyiapkan diri mengenai transportasi massalnya," katanya.

 

Sentimen: negatif (80%)