Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gowa
Kasus: stunting
Tokoh Terkait
Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemkab Gowa Tanam 1.000 Pohon di Lahan Kritis
Rakyatku.com Jenis Media: News
1.000 bibit pohon terdiri dari 3 jenis bibit pohon yaitu, bibit pohon mahoni sebanyak 900 pohon, eboni 50 pohon dan bitti 50 pohon.
GOWA --- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa melakukan penanaman 1.000 pohon pada lahan kritis di Kawasan Hutan Dusun Bontojai, Desa Borisallo, Kecamatan Parangloe, Rabu (5/6). Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dirangkaikan dengan Pencanangan Sulsel Menanam.
Wakil Bupati Gowa, Abdul Rauf Malaganni mengatakan sesuai dengan tema untuk hari lingkungan hidup tahun 2024 difokuskan pada kegiatan pemulihan lahan, pengendalian desertifikasi, dan ketahanan terhadap kekeringan.
“Pemulihan lingkungan merupakan kunci dalam membalikkan arus degradasi lahan sekaligus meningkatkan mata pencaharian, mengurangi kemiskinan, dan membangun ketahanan terhadap cuaca ekstrim. Pemulihan juga meningkatkan penyimpanan karbon dan memperlambat proses ataupun dampak akibat perubahan iklim,” katanya saat membacakan Sambutan Seragam Menteri Lingkungan Hidup RI, Sitti Nurbaya.
Baca Juga : Upaya Tekan Inflasi, Bupati Gowa Usulkan Ada Daftar Stok Komoditas Pangan di Kabupaten dan Kota
Lanjutnya, pemulihan dari degradasi lahan sangat penting. Lahan bisa menjadi ruang hidup manusia, menyediakan makanan, pakaian, dan tempat perlindungan.
“Lahan mendukung perekonomian kehidupan dan mata pencaharian. Untuk itu perlu ditingkatkan ambisi dan investasi dalam upaya pemulihan lingkungan serta memberikan momen terobosan besar bagi perbaikan lahan sebagai upaya untuk mengantisipasi kekeringan,” ujarnya.
Selain itu, pemulihan berkaitan langsung dengan upaya penyelesaian krisis iklim, olehnya itu dibutuhkan inovasi dan prinsip keadilan.
Baca Juga : Wabup Gowa Harap Nilai Pancasila Diimplementasikan dalam Kehidupan Bermasyarakat
“Melalui investasi dalam pemulihan lahan dan ketahanan terhadap kekeringan kita tidak hanya mengantisipasi masalah degradasi lingkungan tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam mitigasi perubahan iklim,” kata Karaeng Kio sapaan akrab Wabup Gowa ini.
Tak hanya itu, restorasi lahan juga diperlukan, karena selain menghasilkan manfaat ekosistem yang signifikan juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan keberlanjutan sosial, kesejahteraan masyarakat.
“Namun pendekatan ini juga harus didasarkan pada prinsip keadilan, memastikan bahwa manfaat dirasakan oleh semua pihak, termasuk komunitas lokal dan masyarakat adat,” tuturnya.
Baca Juga : 785 PPPK Pemkab Gowa Formasi 2023 Kantongi SK Pengangkatan
Lanjutnya, dari tahun ke tahun capaian pengurangan emisi Indonesia terus meningkat. Tahun 2014 dan 2015 tidak ada pengurangan emisi, yang terjadi justru penambahan emisi. Dalam catatan sejak 2010 hingga 2015 dan 2019 terjadi pengurangan emisi yang cukup fluktuatif.
“Pada kurun waktu 2020-2022 terjadi pengurangan emisi yang signifikan dan menjadi relatif stabil yaitu diatas 40 persen,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Indonesia telah menerbitkan Perpres 98/2021 Tentang Nilai Ekonomi Karbon yang mengatur pelaksanaan aksi mitigasi dan aksi adaptasi perubahan iklim yang dilakukan melalui penyelenggaraan NEK untuk mencapai target NDC dan pengendalian emisi untuk pembangunan nasional.
Baca Juga : Prevalensi Stunting Gowa Menurun, Inovasi Jadi Kunci Pencapaian
“Penyelenggaraan NEK dilakukan pada sektor dan subsektor dengan pelaksana oleh kementerian garing lembaga, pemerintah daerah, pelaku usaha dan masyarakat melalui empat mekanisme yaitu perdagangan karbon dengan opset dan perdagangan emisi pembayaran berbasis kinerja, pungutan atas karbon dan atau mekanisme lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa, Azhari Azis mengatakan penanaman pohon ini melibatkan seluruh ASN Lingkup Pemerintah Kabupaten Gowa dimana pihaknya menyediakan 1.000 bibit pohon yang terdiri dari 3 jenis bibit pohon yaitu, bibit pohon mahoni sebanyak 900 pohon, eboni 50 pohon dan bitti 50 pohon.
“Kegiatan ini sebagai upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan guna meningkatkan daya dukung produktifitas dan perannannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan serta pelestarian lingkungan hidup,” jelasnya.
Baca Juga : Pemkab Gowa Raih WTP ke-12
Penanaman serentak ini turut dihadiri Pj Sekda Gowa, Abdul Karim Dania, jajaran Forkopimda Kabupaten Gowa, Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel, serta para pimpinan SKPD dan Camat Lingkup Pemkab Gowa.
Sentimen: positif (100%)