Sentimen
Negatif (72%)
5 Jun 2024 : 12.06
Informasi Tambahan

Kasus: Kemacetan

CCTV untuk Pantau Kota, Tito Karnavian Minta Seluruh Wali Kota Tiru Makassar

5 Jun 2024 : 12.06 Views 3

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

CCTV untuk Pantau Kota, Tito Karnavian Minta Seluruh Wali Kota Tiru Makassar

FAJAR,CO.ID, BALIKPAPAN — Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian meminta seluruh wali kota di Indonesia mencontoh Makassar. Dalam hal penggunaan CCTV untuk keamanan.

Itu diungkapkan eks Kapolri itu saat menjadi pembicara kunci dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di BSCC, Balikpapan, Selasa, (4/06/2024).

Tito mengatakan, Makassar adalah kota pertama yang menerapkan digital security terbaik dengan Closed Circuit Television atau CCTV yang dapat memantau seluruh kota.

Ia memberi ilustrasi, saat ada pengunjung datang ke Kota Makassar, monitoring tersebut sudah dapat dilakukan sesaat keluar dari pintu bandara Sultan Hasanuddin. Lalu CCTV berikutnya dengan mudah dapat menangkap gambar lagi saat pengunjung menuju ke pusat kota.

“Disimulasikan lagi saat ada demo, lempar-lemparan, kerusuhan. Kamera di Makassar bisa di zoom hingga 2 km wajahnya jelas kelihatan dan canggihnya lagi terkonek langsung di Disdukcapil dan datanya langsung terbaca,” kata Tito.

Dengan pemantauan itu, Tito bilang wali kota mudah memonitor kotanya. Bisa memantau kemacetan, banjir.

“Beliau (Danny Pomanto) tiap pagi ngecek sampah lewat CCTV. Jika ia mendapat sampah berserakan beliau langsung menelpon camat dan lurah. 2 jam beres dan masyarakat senang. Sungai juga ia cek lewat cctv, kemacetan juga. Nah, banyak sekali layanan publik yang bisa diselesaikan dengan CCTV ini,” tuturnya.

Soal anggaran, ia bilang terbilang murah menurut Tito, berkisar Rp30 Miliar.

“Saya dulu mau buat CCTV waktu jadi kapolri dimintai Rp1 triliun. Langsung saya batal. Dan saya bertanya ke pak Danny beliau hanya menggelontorkan anggarannya Rp30 M. Bapak semua bisa buat dan dipantau di ipad-nya langsung. Jangan diproyekkan tapi pekerjakan anak-anak asli dari kota anda, itu sangat membantu. Biayanya pun murah,” pungkasnya. (Arya/Fajar)

Sentimen: negatif (72.7%)