Kami Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
Rilis.id Jenis Media: Nasional
RILISID, Jakarta — Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyoroti serangan militer Israel ke Rafah, Palestina saat menjadi pembicara dalam sesi Special Address pada forum The International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2024, pada Sabtu (1/6/2024).
Prabowo menegaskan, Indonesia akan terus berupaya untuk memberikan bantuan ke Gaza, Palestina. Bahkan, menurutnya, Indonesia juga siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza bila diminta oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Ketika diminta oleh PBB, kami siap untuk menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk mempertahankan dan memantau upaya gencatan senjata ini serta memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua orang," kata Prabowo.
Selain pasukan perdamaian, kata Prabowo, Indonesia juga siap mengirimkan tenaga medis untuk mengevakuasi warga Palestina. Ia menyebut, Indonesia bersedia mengevakuasi hingga 1.000 pasien dalam waktu dekat jika situasi memungkinkan.
"Kami juga siap segera mengirimkan tenaga medis untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza dengan persetujuan semua pihak. Indonesia juga sangat bersedia mengevakuasi dan merawat warga Palestina yang terluka dan yang membutuhkan perawatan di rumah sakit Indonesia," ucap Prabowo.
Presiden RI terpilih periode 2024-2029 itu mengatakan, mengejar perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan adalah landasan utama dalam keterlibatan Indonesia. Ia menilai, perlu ada investigasi menyeluruh terhadap bencana kemanusiaan yang terjadi di Rafah.
"Saya ingin menyoroti peristiwa tragis terbaru di Rafah yang telah menyebabkan banyak korban jiwa yang tidak bersalah, termasuk anak-anak, perempuan, dan warga sipil tak bersenjata. Insiden yang memilukan ini mendorong kita untuk segera menyerukan investigasi menyeluruh terhadap bencana kemanusiaan ini," ujar Prabowo.
Ia mengatakan, memahami sepenuhnya tragedi ini sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
"Kami meyakini bahwa bersama dengan banyak negara lain di dunia saat ini, satu-satunya solusi nyata untuk perdamaian dan keamanan yang langgeng bagi Israel dan Palestina adalah solusi dua negara," tandasnya. (*)
Sentimen: positif (99.6%)