Sentimen
Negatif (100%)
1 Jun 2024 : 09.37
Informasi Tambahan

Event: Hari Pancasila

Kab/Kota: Ende

Megawati di Hari Lahir Pancasila: Pemimpin Berjuang Bukan untuk Kepentingan Pribadi

1 Jun 2024 : 09.37 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Megawati di Hari Lahir Pancasila: Pemimpin Berjuang Bukan untuk Kepentingan Pribadi

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri, menyebut pemimpin seharusnya berjuang demi kepentingan bangsa dan menjadi suri tauladan bagi rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi.

Megawati menyampaikan demikian dalam amanat yang dibacakan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat Upacara Bendera Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (1/6/2024).

Awalnya, Megawati bercerita Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno menghadapi tantangan berat demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

"Api perjuangan Bung Karno inilah yang kita temukan di Ende. Sebab di tempat inilah Bung Karno menghadapi tantangan perjuangan. Situasinya sungguh sangat berat. Beliau sendiri mengatakan, kalau di Sukamiskin tubuhku di penjara, di Flores ini semangatku di penjara. Aku diasingkan dari manusia, dan diriku bagaikan seekor burung elang yang dipotong sayapnya," kata Megawati dalam amanat yang dibacakan Hasto, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (1/6/2024).

Dia melanjutkan Bung Karno selama masa pengasingan sempat ditawarkan seorang stoker untuk keluar secara diam-diam dari masa pengasingan di Ende.

Namun, Bung Karno menolak tawaran dan memilih tetap di Ende karena ingin menunjukkan bahwa seorang pemimpin juga menderita dalam memperjuangkan cita-cita.

"Bung Karno menolak dan mengatakan, itu bukan cara Bung Karno, kabur dari tempat pembuangan. Oleh rakyat, aku dianggap sebagai lambang dari perjuangan kemerdekaan. Dengan tetap tinggal di tempat ini, rakyat dapat menilai, bagaimana pemimpin mereka juga menderita untuk cita-cita. Lebih baik bagi Soekarno untuk tetap berada di tempat ini, sebagai pengorbanan dari cita-cita," kata Megawati.

 

Sentimen: negatif (100%)