Sentimen
Negatif (91%)
28 Mei 2024 : 19.00
Informasi Tambahan

Kasus: pelecehan seksual

Tokoh Terkait
Heddy Lugito

Heddy Lugito

Dugaan Asusila Ketua KPU, DKPP Akan Panggil Sopir Hasyim Asy'ari

29 Mei 2024 : 02.00 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Dugaan Asusila Ketua KPU, DKPP Akan Panggil Sopir Hasyim Asy'ari

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) akan memanggil sopir yang bertugas untuk Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, berkaitan dengan kasus dugaan pelecehan seksual Hasyim terhadap seorang anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).

"DKPP akan memanggil mereka, misalnya sopir, juga siapa lagi, sekjen, karena ada beberapa yang harus didalami," kata Ketua DKPP Heddy Lugito kepada wartawan pada Selasa (28/5/2024).

"Kan ada beberapa perjalanan, ada apa, ada ini, ada itu, kan harus kami verifikasi," ucap dia.

Baca juga: Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Sebelumnya, dalam sidang perdana, pihak terkait dari KPU RI, baik komisioner Betty Epsilon Idroos maupun kesekretariatan jenderal, hanya melampirkan keterangan tertulis tanpa kehadiran.

Heddy menyebut, dalam sidang perdana itu, terdapat beberapa data baru sehingga majelis pemeriksa DKPP merasa perlu untuk mengonfirmasi dan melakukan tanya-jawab secara langsung.

"Jadi kesaksian atau keterangan tertulis itu tidak cukup karena kita mesti mengonfirmasi beberapa hal. Biar semuanya jadi terang-benderang. Mereka harus hadir di persidangan, karena beberapa keterangan tertulis itu harus kita konfirmasi," jelas dia.


Baca juga: Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

"Jadi ada data-data baru yang harus kita verifikasi ke sekretariat KPU, termasuk ke sekjen dan beberapa pegawai yang lain, tiga orang pegawai yang lain. Saya kira itu saja karena ada data-data baru," ungkap Heddy.

DKPP akan menggelar sidang lanjutan perkara ini pada 6 Juni 2024.

DKPP akan menggali keterangan, salah satunya, sehubungan dengan dalil aduan bahwa Hasyim turut menggunakan fasilitas jabatan dalam upayanya mendekati anggota PPLN tersebut selama hampir setahun terakhir. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: negatif (91.4%)