Abadikini.com, GAZA – Serangan roket besar-besaran yang dilancarkan oleh Hamas ke ibu kota Israel, Tel Aviv, mengungkap kegagalan besar dalam pertahanan tentara Zionis. Serangan tersebut mempengaruhi wilayah luas termasuk Tel Aviv, Herzliya, dan Petah Tikva.

“Ini menunjukkan bahwa Hamas – setelah 228 hari berperang – masih memiliki kemampuan menyerang Israel,” ungkap Imran Khan dari Al Jazeera, Senin (27/5).

Saat serangan pertama terjadi, banyak warga Tel Aviv tidak percaya bahwa serangan tersebut berasal dari Hamas. “Semua orang berpikir, oke, ini Hizbullah yang menyerang kami dari Lebanon” karena mereka mengira kemampuan Hamas telah hancur,” tambah Imran Khan.

Situasi ini menimbulkan masalah bagi tentara Israel dan menjadi tantangan politik bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sekaligus dianggap sebagai kegagalan militer Israel yang memalukan. Hal ini juga berpotensi mempengaruhi perundingan gencatan senjata yang dijadwalkan dimulai lagi pada Selasa.

Sebelumnya, Hamas mengumumkan serangan roket ke kawasan Tel Aviv di Israel tengah untuk pertama kalinya dalam hampir empat bulan. Militer Israel melaporkan bahwa setidaknya delapan roket diluncurkan dari daerah Rafah di Gaza selatan, beberapa di antaranya berhasil dicegat. Tidak ada korban luka yang dilaporkan. Israel sedang melakukan operasi militer di Rafah.

Sirene peringatan juga terdengar di kota-kota Israel lainnya seperti Herzliya dan Petah Tikva. Media Israel menerbitkan rekaman pecahan rudal di taman sebuah bangunan di Herzliya, serta kerusakan akibat pecahan peluru di kamar tidur sebuah rumah.

Video lain menunjukkan kawah besar yang tampaknya tercipta oleh roket di area terbuka dekat pusat kota Kfar Saba. Layanan ambulans Israel, Magen David Adom, melaporkan banyak orang dirawat karena kecemasan akut.

Sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, mengklaim bertanggung jawab atas peluncuran serangan roket “besar” di Tel Aviv melalui saluran Telegram mereka. Tel Aviv, sebagai pusat ekonomi Israel dan kota terbesar di negara tersebut, kembali merasakan ketegangan setelah terakhir kali diserang pada bulan Januari. Kini, Israel sekali lagi mendengar ledakan sistem pertahanan udara yang mencegat roket Hamas.