Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Berdikari
Kab/Kota: Ancol
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Megawati Singgung Leletnya Upaya Tangani Problem Pangan dan Ketahanan Energi
Liputan6.com Jenis Media: News
Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri bercerita tentang pengejawantahan salah satu ajaran Bung Karno yakni Trisakti; berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Megawati meyakini, Trisakti merupakan perwujudan ideologi Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang masih relevan hingga saat ini, dan tetap menjadi daya penggerak kemajuan Indonesia Raya.
Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Adapun Rakernas PDIP kali ini mengusung tema “Satyameva Jayate: Kebenaran Pasti Menang" dan subtema "Kekuatan Persatuan Rakyat dalam Kebenaran”.
“Dari pembukaannya saja, terkandung hakekat kemerdekaan, cita-cita bangsa, dan tujuan bernegara. Semua dirumuskan dengan baik, relevan hingga saat ini, dan tetap menjadi daya penggerak kemajuan Indonesia Raya kita,” kata Megawati.
Konsep Bung Karno Dihapus Rezim OrbaMenurut Megawati, demi mewujudkan Trisakti tersebut, Bung Karno pernah menggagas pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana, melalui pendekatan ilmiah dengan melibatkan lebih dari 600 doktor dari berbagai disiplin ilmu.
Namun sayang, konsep tersebut sempat “dihapus” saat rezim otoriter Soeharto berkuasa. Padahal, semangat dan pola dasar tersebut selalu aktual untuk menjawab dinamika dan perkembangan zaman.
“Orang selalu bilang kenapa waktu jaman Pak Harto dihilangkan disembunyikan? Lalu saya buka, salahnya bapak saya apa tho? Padahal ini dibuat untuk konsep masa depan melalui pendekatan ilmiah, dengan melibatkan lebih dari 600 doktor lho, bukan dokter. Doktor jadi ilmuwan ilmuwan, akademisi, saintis dapat dipertanggungjawabkan dari berbagai disiplin ilmu,” ungkap Megawati.
“Semangat dan pola dasar pembangunan tersebut selalu aktual, misalnya apa terkait pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, membangun kedaulatan pangan, energi, kesehatan rakyat, hingga penguasaan teknologi yang menopang industri maju,” sambung dia.
Sentimen: positif (96.8%)