Gorontalo,Poros.id-Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo berjalan dengan kisruh pada tanggal 20 Mei 2024.

Saat pemilihan berlangsung sebagian besar mahasiswa mengeluhkan kendala saat memilih masing-masing paslon. Terlebih kendala dan keluhan ini dirasakan oleh pendukung pasangan calon Paket SMART momor urut 1 dan Paket FITRAH nomor urut 3.

Kendala dan keluhan yang dihadapi ialah kesulitan mengakses E-vote, Kode OTP, verifikasi nomor yang berubah-ubah dan kejanggalan-kejanggalan ditemui dalam sistem.

Pada kejadian ini Tim pasangan calon SMART nomor urut 1 berupya untuk meminta kejelasan atau transparansi sistem E-vote kepada pengembang, namun yang ditemui bukan hal-hal yang dimintai penjelasan melainkan alibi-alibi dari tim pengembang seperti “coba ganti laptop, coba jangan pake Google.” Dan yang terjadi hal yang sama, E-vote tidak bisa di akses.

Parahnya, saat menggunakan laptop dari pengembang E-vote berjalan mulus tanpa kendala, kami mencurigai sistem dari E-vote ini telah diprogram hanya bisa diakses oleh kelompok-kelompok tertentu.

Selain upaya menpuh jalur hukum ini, Sebelumya kami sudah berupaya untuk berdiskusi, dan melakukan demonstrasi atas kecurangan yang terjadi saat pemilihan BEM UNG 2024 berlangsung.

Kami meyakini segala bentuk kecurangan pada pilbem UNG 2024 bisa ditemukan siapa dalang dari gagalnya sistem E-vote ini, dan hal ini pernah terjadi pada pemilihan BEM tahun 2014 terdapat kecurangan, yang menang tidak dilantik oleh rektor karena terbukti ada kecurangan ( Red)

Tulisan ini (termasuk judul) merupakan kiriman dari team BEM UNG Paslon 01 Smart ,ke redaksi kami untuk dipublikasikan di Media Online Poros.id