Sentimen
Negatif (96%)
23 Mei 2024 : 00.21
Informasi Tambahan

Event: Rezim Orde Baru

Kab/Kota: Surabaya

Kasus: HAM, penembakan

Tokoh Terkait

Peringati 26 Tahun Reformasi, Mustar: Generasi Muda Harus Tahu dan Tidak Boleh Lupa

23 Mei 2024 : 07.21 Views 2

Gatra.com Gatra.com Jenis Media: Nasional

Peringati 26 Tahun Reformasi, Mustar: Generasi Muda Harus Tahu dan Tidak Boleh Lupa

Jakarta, Gatra.com - Aktivis 98, Mustar Bona Ventura, mengatakan bahwa generasi muda atau generasi z harus tahu dan tidak boleh melupakan peristiwa 26 tahun yang lalu mengenai kekejian Orde Baru (Orba).

“Generasi z, generasi zaman muda saat ini harus tahu peristiwa 26 tahun lalu. Ada penembakan misterius 6 ribuan korban saat itu, kemudian ada korban massal pemerkosaan Tionghoa, dan lain sebagainya,” ujarnya, Selasa (21/5).

Menurutnya, korban kekejian ini mencapai 500 ribu orang dan jika tengkoraknya dijejerkan, panjangnya mungkin setara dari Merak hingga Surabaya. “Ini adalah bagian kecil bagaimana dulu kejinya dan kejamnya Orde Baru,” ungkap Mustar.

Mustar berkata demikian pada acara Peringatan 26 Tahun Reformasi dan Napak Tilas Pelanggaran HAM era Orde Baru di Markas Front Penyelamat Reformasi Indonesia, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Setelah selesai melaksanakan aksi peringatan ini selama tiga hari (dihitung per hari ini), lanjut dia, nantinya akan ada roadshow ke kampus-kampus se-Jawa, Sumatera, sampai Bali.

“Ini yang kemudian kita refleksikan hari ini di Peringatan 26 Tahun Reformasi, kira-kira seperti itu,” tutupnya.

Di tempat yang sama, aktivis 98 lainnya yaitu Ubedilah Badrun menuturkan, Peringatan 26 Tahun Reformasi merupakan tanda cinta untuk meneruskan perjuangan korban-korban dari sejarah masa lalu yang kelam.

Sependapat dengan Mustar dan Ubedilah, Fauzan Luthsa menambahkan bahwa aksi ini digelar bukan hanya sebagai peringatan Reformasi, tetapi mengingatkan bahwa para aktivis dan korban pelanggaran HAM masih ada dan terus melawan.

“Kami menganggap hal ini harus terus dilanjutkan agar pemerintahan saat ini atau pemerintah nanti tidak akan mencoba memutar balikkan sejarah,” tegas sang aktivis 98 tersebut.

19

Sentimen: negatif (96.9%)