10 Juta Gen Z Disuruh Menunggu 2030 untuk Loker, Lia Amalia: Gimana Bappenas Ini, Bisanya Cuma Obral Janji
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat Media Sosial (Medsos), Lia Amalia memberikan komentar tajam tentang informasi viral yang menyebut bahwa ada 10 juta Gen Z menganggur di Indonesia.
Lia tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya terhadap Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Pasalnya, belum lama ini Bappenas mengungkapkan bahwa ada 12 ribu lowongan kerja (loker) yang terbuka, tetapi baru akan tersedia pada tahun 2030 mendatang.
Lia Amalia, dalam cuitannya, menyentil Bappenas atas pernyataan tersebut.
Ia menekankan betapa ironisnya situasi saat puluhan ribu Gen Z yang menganggur diminta untuk menunggu hingga 2030 untuk mendapatkan pekerjaan.
"Gimana sih Bappenas ini, nganggurnya sekarang kok disuruh nunggu lapangan kerja baru di tahun 2030," ujar Lia dikutip dalam keterangannya di aplikasi X @liaasister (20/5/2024).
Memikirkan nasib para Gen Z, Lia mempertanyakan solusi jangka pendek yang dapat diberikan oleh pemerintah.
"Terus dari sekarang sampai tahun 2030 anak-anak muda itu disuruh ngapain? Disuruh makan apa kalau gak kerja?," cetusnya.
Lia juga memberikan singgungan menohok terhadap Bappenas, dengan menyatakan bahwa lembaga tersebut hanya bisa memberikan janji-janji kosong tanpa solusi konkret yang segera.
"Bisa-bisanya obral janji terus," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa penerapan ekonomi biru atau blue economy mampu menciptakan 12 juta lapangan kerja baru pada tahun 2030.
Informasi ini disampaikan Suharso dalam acara Paralel Event World Water Forum 2024 di Tanjung Benoa Nusa Dua, Bali, pada Minggu (19/5/2024).
Menurut Suharso, lapangan kerja baru tersebut akan terbentuk dari pengembangan industri yang sudah berjalan, serta industri-industri baru yang akan tercipta seiring dengan implementasi ekonomi biru.
Ia menyebutkan bahwa beberapa industri yang diprediksi akan banyak membuka lapangan kerja antara lain industri perikanan, industri berbasis kelautan, industri perdagangan, transportasi dan logistik, serta industri pariwisata.
Selain itu, Suharso menambahkan bahwa rencana ekonomi biru ini juga berpotensi melahirkan beberapa industri baru seperti industri energi baru terbarukan (EBT), bioteknologi dan bioekonomi, hingga riset dan pendidikan. (Muhsin/fajar)
Sentimen: positif (66.7%)