AYOBOGORCOM-- PJ Walikota Bogor, Hery Antasari secara simbolis memberikan bantuan berupa pompa air kepada dua kelompok petani di Bogor, untuk mendukung ketahanan Pangan.

Pompa air tersebut merupakan hibah program bantuan pompa air dari Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Direktorat Jendral (Dirjen) Sarana dan Prasarana Pertanian Kementan dalam program pompanisasi sawah tadah hujan.

Pompa bantuan tersebut diserahkan kepada Kelompok Karya Tani Dewasa (KTD) Karya Tani Mandiri yang berlokasi di Kelurahan Situ Gede, dan Kelompok Tani Subur Makmur, Kelurahan Pasir Jaya.

Baca Juga: KPM Merapat! Hasil Cek Saldo Bansos PKH dan BPNT Hari Ini Jumat 17 Mei di Rekening KKS BRI

Kegiatan penyerahan hibah alat pompa air secara simbolis diserahkan Pejabat (Pj) Walikota Bogor, Hery Antasari bersama Dandim 0606/Kota Bogor, Kol. Inf Fikri Ferdian.

Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Kelurahan Cipaku, Kota Bogor Selatan.

Dalam kesempatan itu Hery Antasari menyampaikan agar bantuan ini dimanfaatkan sebagai upaya mewujudkan kemandirian pangan dan kedaulatan pangan.

Baca Juga: Rezeki Jumat! BLT Rp300 Ribu Cair di 10 Wilayah Ini, Cek Sekarang Daerah Mana Saja yang Termasuk

Selain di Bogor, hibah Pompa dan program Pompanisasi juga berlangsung di Kabupaten Subang dan Kuningan Jawa Barat.

Tujuan dari pemberian bantuan ini adalah untuk membantu produktivitas pertanian di wilayah Bogor, baik.

Dengan pompanisasi, petani akan terbantu menghadapi kondisi cuaca saat kemarau panjang melanda Indonesia.

Pemberian bantuan pompa air ini merupakan tindak lanjut dari adanya Nota kesepahaman (MoU) Kementan dengan TNI, tentang Dukungan Pelaksanaan Pembangunan Pertanian, guna Terutama antisipasi terjadinya badai El Nino seperti tahun 2023 lalu.

Baca Juga: Jumat Berkah! 2 Bansos Tambahan Cair Pada Hari Ini Melalui PT Pos Indonesia dan Bank Himbara

Menurut salah seorang anggota KTD, sebelum ada pompanisasi, petani di daerah Bogor hanya bisa melakukan penanaman 1-2 kali saja dalam setahun jika cuaca mendukung.

Karena, meskipun ada air, namun aliran tersebut tidak sampai bisa mengairi sawah, karena alirannya kecil.

Dengan adanya bantuan pompa air, kelompok petani ini optimis bisa meningkatkan hasil panen dan indeks penanaman hingga dua sampai tiga kali dalam setahun.

Diharapkan pompanisasi ini akan berjalan sukses dan semakin banyak petani yang bisa menikmati manfaat dari adanya program ini.

Dilain kesempatan, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa program pompanisasi akan meningkatkan stok pangan terutama cadangan beras Pemerintah (CBP) secara nasional.

Baca Juga: Catat! Jadwal Pencairan Bantuan Beras 10 Kg Besok 18 Mei di Jakarta Timur, Jangan Lupa Bawa 3 Dokumen Ini

CBP yang meningkat tentu akan menstabilkan harga kebutuhan di pasaran.***