Sentimen
Positif (94%)
16 Mei 2024 : 23.46
Informasi Tambahan

Institusi: ITB

Persiapkan Indonesia Emas 2045, B-Club Alumni ITB Minta Pemerintah Prabowo-Gibran Fokus ke Persoalan Ekonomi

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

16 Mei 2024 : 23.46
Persiapkan Indonesia Emas 2045, B-Club Alumni ITB Minta Pemerintah Prabowo-Gibran Fokus ke Persoalan Ekonomi

Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintahan baru era kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diminta fokus terhadap arah ekonomi demi menuju Indonesia Emas 2045. 

Hal itulah yang menjadi topik pembahasan Komunitas alumni ITB bernama Ganesha Breeding Club (B-Club) dalam diskusi bertajuk ‘Menjemput Kebangkitan Nasional 2045: Arah Ekonomi Kepemimpinan Baru Indonesia’ di bilangan Jakarta Selatan, pada Kamis (16/5/2024). 

Koordinator B-Club Lutfi Alkatiri, mengatakan acara tersebut diadakan dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) sebagai momentum untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045.

“Alumni ITB khususnya yang berusia muda tentu akan menjadi bagian dari bonus demografi, menghadapi tantangan ekonomi-politik yang tentu akan jauh berbeda saat kita baru merdeka,” kata Lutfi kepada awak media, Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Menyikapi hal tersebut, Ketua Dewan Pakar Koalisi Indonesia Maju, Burhanuddin Abdullah mengatakan sosok Prabowo memiliki sikap konsisten dalam hidupnya.

Menurutnya Prabowo akan lebih memastikan perekonomian untuk rakyat dalam masa kepemimpinannya 5 tahun ke depan.

"Gagasan yang disampaikan Prabowo konsisten, dari dulu sampai sekarang dia selalu mengerjakan apa yang dia sampaikan dari dulu sampai sekarang," kata Burhanudin

Di sisi lain, Ketua Dewan Pembina Relawan Prabowo-Gibran (RMPG), Khalid Zabidi yang juga Alumni ITB turut menyumbangkan pikiran bagi pemerintahan ke depan. 

"Kami alumni ITB ingin dan mau berkontribusi dan berhubung dengan Pak Prabowo-Gibran dengan apa yang kita miliki yaitu misalnya kompetensi dalam hal ini adalah inovasi, pengetahuan dan teknologi serta berpengaruh ke ekonomi," kata Khalid. 

Adapun dalam diskusi tersebut, B-Club merilis delapan tantangan ekonomi Indonesia untuk pemerintah Indonesia ke depan. 

Pertama adalah tantangan mewujudkan kedaulatan pangan di mana negara tidak hanya mampu menjaga ketersediaan pangan yang bergizi untuk masyarakatnya, tetapi juga mampu memproduksi sumber daya pangan secara mandiri di tengah ancaman krisis global.

Kedua, tantangan mewujudkan Kedaulatan Energi di mana sebagai bangsa kita perlu mempersiapkan secara cermat kebijakan transisi energi dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil menjadi sumber energi baru dan terbarukan serta konservasi energi. 

Ketiga, tantangan mewujudkan perekonomian baru dan hijau, dimana sebagai negara maritim kita mampu mengoptimalkan sumber daya perikanan dan kelautan yang selaras dengan agenda perubahan iklim. 

Keempat, tantangan penciptaan lapangan kerja, utamanya bagi generasi muda. 

Kelima, tantangan perkembangan teknologi berbasis digitalisasi dan otomatisasi di segala bidang untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi sekaligus mereduksi lapangan kerja.

Keenam, tantangan percepatan pembangunan untuk segera menangkap peluang bonus demografi dan keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah. 

Ketujuh, tantangan pembiayaan pembangunan terutama untuk membiaya program-program prioritas baru dan program strategis yang harus dilanjutkan.

Terakhir, tantangan geopolitik global yang tak stabil dan tak konvergen yang berdampak pada stabilitas ekonomi negara menengah seperti Indonesia seperti persoalan mata uang, inflasi, kenaikan impor dan lain-lain. 

Dalam diskusi ini juga dihadiri, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Mohammad Jumhur Hidayat dan Presiden Institut Otomotif Indonesia I Made Dana Tangkas. (raa)

Sentimen: positif (94.1%)