Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Cimahi, Cianjur
Kasus: PHK
Tokoh Terkait
Herman Suherman
Korban Gempa Cianjur Belum Dapat Bantuan Stimulan, Terpaksa Gadaikan Sawah
Ayobandung.com Jenis Media: Nasional
CIANJUR, AYOBANDUNG.COM — Korban gempa yang masih tinggal di tenda terpal kondisinya semakin memprihatinkan, mereka terpaksa menggadaikan sawah demi memenuhi kehidupan sehari-hari dan membangun rumah darurat.
Informasi yang dihimpun, sebanyak 53 kepala keluarga (KK) di Kampung Cisarua, RT 01 RW 04 Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, masih bertahan tinggal di dalam tenda terplas sejak gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo dua tahun silam.
Hingga saat ini mereka belum tersentuh bantuan stimulan korban gempa dari pemerintah. Padahal lokasi kampung mereka tak jauh dari rumah Bupati Cianjur, Herman Suherman.
Baca Juga: Bagi yang Kena PHK Jangan Sedih, Urus Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) Dapatkan Puluhan Juta
Ahmad Jayudin (50 tahun), warga RT 01 RW 04 Kampung Cisarua Desa Sarampad mengaku sudah tiga kali ganti terpal untuk tempat tinggal sejak gempa terjadi. Ahmad mengaku bertahan di tenda darurat karena tidak memiliki yang untuk membangun rumah.
"Anak saya empat, kerja hanya sopir angkot. Untuk makan sehari-hari juga kurang, bagaimana bisa membangun rumah yang roboh kena gempa," ujar Ahmad kepada wartawan, Kamis 16 Mei 2024.
Ahmad mengaku sejak kejadian gempa hingga saat ini belum masuk daftar penerima bantuan stimulan untuk membangun rumah.
Baca Juga: Dinilai Bungkam Kebebasan Pers, IJTI Cimahi-Bandung Barat Siap Aksi Tolak RUU Penyiaran
"Untuk tahap empat ini saya serahkan sama Pak RT apakah masuk daftar yang mendapat bantuan atau tidak," tutur Ahmad.
Untuk mengganti terpal yang sudah robek-robek Ahmad mendapat bantuan dari Wakil Bupati Cianjur Tb Mulyana Syahrudin yang datang menjenguk.
"Saya datang menyampaikan bantuan karena warga penyintas gempa di kampung ini butuh terpal sekalian menjenguk kondisi mereka," ujar Mulyana.
Baca Juga: 5 Legenda Terkenal Orang Sumatera Utara, Salah Satunya Gak Boleh Mandi di Malam Hari Resikonya Bikin Merinding!
Cici Supriadi (43 tahun), warga lain, mengaku membangun rumah seadanya atas biaya sendiri. Sebelumnya, pascagempa, Cici bersama istri dan empat anaknya yang masih kecil mengungsi dengan mengontrak rumah di Ciloto, Kecamatan Cipanas.
"Saya ngontrak rumah selama satu tahun dengan biaya Ro 400 ribu per bulan dengan biaya sendiri tanpa bantuan pemerintah," kata Cici.
Setelah setahun ngontrak rumah, Cici kemudian memaksakan diri membangun rumah semipermanen dengan menggadaikan sawah mililnya.
Baca Juga: Orangtua Korban Ruda Paksa Teriak Histeris Rusak Rumah Pelaku di Cianjur
"Pekerjaan saya petani, menggarap sawah, tapi sekarang sawahnya digadaikan untuk membangun rumah. Kalau harus tinggal di tenda darurat kasihan anak-anak masih kecil," tutur Cici.
Agus Muhyidin, Ketua RT 01, mengaku telah mendata warga yang belum mendapat bantuan bisa masuk di tahap empat.
"Saya sudah berusaha bantu, datanya sudah masuk. Mudah-mudahan bisa cair," tandasnya.***
Sentimen: negatif (97%)