FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah korban meninggal akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat bertambah menjadi 67 orang pada Kamis pagi, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dikutip dari ANTARA, Rabu kemarin, mengatakan penambahan ini terjadi setelah tim SAR gabungan menemukan beberapa orang yang sebelumnya dilaporkan hilang.

Saat ini, jumlah korban hilang berkurang dari 35 menjadi 20 orang.

Salah satu korban yang ditemukan adalah Halimatu Sa'diyah, warga Bukik Batabuah, Agam, yang jasadnya ditemukan sekitar 5 kilometer dari lokasi awal pada Rabu siang dan telah dikebumikan.

Selain itu, jumlah keluarga terdampak berkurang dari 1.543 menjadi 989 keluarga, dan korban luka-luka bertambah menjadi 44 orang dari sebelumnya 33 orang.

Para korban berasal dari lima wilayah terdampak: Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, Kota Padang, dan Padang Panjang.

Abdul Muhari menyebutkan bahwa proses pencarian dan identifikasi masih berlangsung dan data dapat berubah.

Ia memastikan semua kebutuhan korban akan terpenuhi selama masa tanggap darurat yang diberlakukan selama 14 hari sejak Senin (13/5).

Kepala BNPB, Suharyanto, terus melaporkan perkembangan penanganan bencana ini kepada Presiden Joko Widodo, yang menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan prioritas dan pencegahan potensi bencana susulan. (*)