Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Kejawen
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Sleman, Solo
Tokoh Terkait
Bersuka Cita, Ribuan Warga Tumpah Ruah di Upacara Peringatan Hari Jadi Sleman ke-108
Harianjogja.com Jenis Media: News
Rangkaian puncak Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman diawali dengan kirab pusaka tombak Kyai Turun Sih dari Pendoro Parasmaya Kabupaten Sleman menuju Lapangan Denggung.
Di Lapangan Denggung upacara Hari Jadi Sleman ke-107, rombongan prajurit bregada dari beragam wilayah berduyun-duyun memasuki lokasi upacara. Ribuan masyarakat juga telah menanti hampir di segela sisi menanti dimulainya upacara.
BACA JUGA: Sidang Pembuang Sampah Liar, PN Sleman Vonis Pelaku Bayar Denda Rp1 Juta
Mengangkat tema Greget Nyawiji lan Hangayomi, Sesarengan mBangun Sleman, peringatan Hari Jadi Kabupaten Sleman ke-108 menjadi sebuah momentum bagi Sleman untuk meneruskan pembangunan Sleman ke arah lebih baik.
"Harapan ke depan Sleman terus berkembang, lebih baik dan bagaimana pembangunan-pembangunan dilanjutkan. Terus bagaimana meningkatkan potensi yang dan potensi perekonomian meningkat, kemiskinan turun, juga pendidikan selalu meningkat supaya Sleman semua warganya adalah warga yang pendidikan," kata Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo ditemui seusai acara di Lapangan Denggung.
Bagi Kustini tema Greget Nyawiji lan Hangayomi, Sesarengan mBangun Sleman punya makna bagaimana seorang pemimpin harus mengayomi semua warganya, tanpa membeda-bedakan. "Terus dalam greget ini dalam rangka untuk mengayomi ini semua didukung oleh semua masyarakat sehingga Sesarengan mBangun Sleman," tegasnya.
Rangkaian Hari Jadi Sleman telah dimulai sejak April lalu lewat pembagian lebih dari 6000 paket bantuan sembako bagi tenaga kebersihan, warga kurang mampu, rois, anak yatim dan panti asuhan. Rangkaian Hari Jadi terus berlanjut dengan agenda pemberian bantuan stimulan rumah tidak layak huni bagi 17 rumah di 17 kapanewon se-Kabupaten Sleman.
Berlanjut dengan agenda Bhakti Sosial Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman hingga sunatan massal bagi 108 anak pada bulan April lalu dan operasi katarak yang rencananya akan dilangsungkan pada akhir Mei mendatang.
Upacara Peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman diselenggarakan di Lapangan Denggung yang diikuti oleh ratusan peserta upacara yang keseluruhannya mengenakan pakaian tradisional Kejawen Mataraman Jangkep. Bertindak sebagai Pangageng (Inspektur Upacara) adalah Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X yang juga membacakan amanat dari Gubernur DIY.
BACA JUGA: Kabar Baik, Pengerjaan Proyek Tol Solo-Jogja dan Jogja-Bawen Sudah Tersambung
Upacara Hari Jadi tahun ini dimeriahkan dengan tarian Badui Tongkat Tingkat Setingkat yang menggambarkan filosofi satu kesatuan yang sama baik pangkat, jabatan, gelar hingga kekuasaan yang lebur menjadi satu kesatuan sedrajat. Filosofi ini juga menggambarkan nilai-nilai kebersamaan, kekompakan yang semangat Greget Nyawiji lan Hangayomi, Sesarengan mBangun Sleman.
"Masyarakat Sleman mari kita bersama-sama untuk membangun Sleman. Kita tingkatkan semua potensi yang ada. Sleman yang Sembada, kita wujudkan sesarengan dan mari masyarakat menghargai perbedaan dan berjiwa gotong royong untuk Sleman," tandasnya.
Sementara itu Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa berharap di usia ke-108 Sleman dapat semakin maju dan sejahtera. Danang juga berharap tagline Greget Nyawiji lan Hangayomi bisa menjadi semangat bersama. "Greget itu artinya semangat, Nyawiji itu bersatu Hangayomi itu artinya bisa membersamai semua masyarakat di Kabupaten Sleman tanpa terkecuali," ungkapnya.
"Mudah-mudahan dengan ulang tahun ini, kita dari Pemkab Sleman bisa terus melaksanakan pembangunan ini," imbuhnya.
Sentimen: positif (92.8%)