Sentimen
Negatif (99%)
16 Mei 2024 : 05.13
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Pejabat Kementan Pernah Diancam Bakal Dicopot gegara Terlambat Setoran ke SYL

16 Mei 2024 : 12.13 Views 2

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Pejabat Kementan Pernah Diancam Bakal Dicopot gegara Terlambat Setoran ke SYL

JAKARTA, iNews.id - Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi mengaku pernah mendapatkan ancaman tidak langsung dari Syahrul Yasin Limpo (SYL). Suwandi diancam dinonjobkan karena terlambat menyetorkan permintaan SYL. 

Hal itu dia sampaikan saat menjadi saksi sidang kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementan. Rabu (5/5/2024). Awalnya, Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanyakan kepada saksi perihal peringatan yang disampaikan Sekjen Kementan, Kasdi Subagyono. 

Baca Juga

Dirjen Hortikultura Kementan Geleng-geleng saat Ditagih Rp1 Miliar untuk Umrah SYL Cs

"Saat itu momentumnya dalam konteks apa? Kok tiba-tiba diberi peringatan?" tanya Jaksa.

"Terkait dengan urunan Pak, karena kami sulit, ditagih-ditagih terus Pak, permintaan itu tadi Pak ada risikonya," kata Suwandi.

Baca Juga

Pejabat Kementan Cerita SYL Minta Rp57 Juta untuk Beli Baju Koko dan Bukber

"Jadi saudara belum memenuhi saat itu?," tanya Jaksa lagi. "Ya sulit Pak, kadang bisa, kadang nggak, berat Pak," jawab Suwandi. 

Jaksa kemudian membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) Suwandi nomor 30.

"Bahwa saya pernah memperoleh ancaman tidak langsung dari SYL, melalui Kasdi sebagai Sekjen, karena saya terlambat merespons permintaan dari SYL terkait dengan urunan sharing eselon I untuk kebutuhan nonbudgeter SYL. Yang seingat saya, Kasdi pernah menyampaikan kepada saya dengan kalimat, 'Pak Dirjen jika tidak memenuhi sudah tahu resikonya ya'. Maksudnya Kasdi menyampaikan jika saya tidak memenuhi permintaan urunan nonbudgeter SYL, maka saya akan dinonjobkan dan jabatan hilang'," kata Jaksa membacakan BAP. 

"Betul? Itu yang saksi maksud?," lanjut Jaksa. "Iya," kata Suwandi.

Editor : Reza Fajri

Sentimen: negatif (99.7%)