LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Jembatan Ampera merupakan salah satu jembatan yang menjadi kebanggaan Kota Palembang dan kini telah menjadi lambang kota.

Letaknya yang berada di tengah-tengah Kota Palembang, jembatan Ampera menghubungkan antara Seberang Ulu dan Seberang Ilir.

Mengingat jembatan ini telah dibangun pada tahun 1962 yang membentang di atas Sungai Musi, dengan biaya pembangunan yang diambil dari perampasan perang Jepang.

Di balik keindahan jembatan ini, terdapat beberapa fakta menarik yang wajib diketahui. Bahkan pada awalnya jembatan ini bukan bernama Jembatan Ampera.

Baca Juga: LIPSUS: Berat Calon Kepala Daerah dari Jalur Perseorangan, Minim Peminat

Lantas, bernama apakah jembatan ini pada awalnya?

Berikut lima fakta menarik yang dikutip dari beberapa sumber, di antaranya yaitu.

1. Berkali-kali Ganti Warna Jembatan

Jembatan ini memiliki ciri khas dengan warna merah menyalanya. Tetapi dibalik warna merahnya saat ini, ternyata penghubung antar daerah ini kerap mengalami perubahan warna sebanyak tiga kali.

Adapun pada awalnya, Jembatan Ampera memiliki warna abu-abu. Kemudian berubah warna menjadi kuning pada tahun 1970-1980. Hingga akhirnya jembatan ini dicat dengan warna merah sampai saat ini.

2. Pada Bagian Tengah Jembatan Bisa Diangkat

Pada awalnya, bagian tengah Jembatan Ampera berfungsi dan bisa diangkat. Hal itu dikarenakan agar kapal-kapal besar bisa melewati jembatan ini.

Pada saat pengangkatan jembatan, membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga hal ini dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya.

Dengan begitu, tepatnya pada tahun 1970 bagian tengah jembatan ini diberhentikan aktivitas turun naiknya.

3. Pernah Menduduki Sebagai Jembatan Terpanjang di Asia Tenggara

Dengan panjang yang membentang sekitar 1.177 meter dan lebar 22 meter ini menjadikan Jembatan Ampera sebagai jembatan terpanjang di Asia Tenggara kala itu tepatnya pada tahun 1965.

4. Awalnya Disebut Jembatan Soekarno

Sebelum nama Ampera yang diambil dari slogan bangsa Indonesia pada tahun 1960 disematkan, ternyata jembatan ini pernah diberi nama Jembatan Soekarno.

Pemberian nama Jembatan Soekarno, presiden Indonesia saat itu dianggap sebagai bentuk penghormatan.

Tetapi Soekarno menolak, karena kurang berkenan dan tidak ingin menimbulkan tendensi individu tertentu.

Oleh karena itu, nama Ampera yang berasal dari singkatan Amanat Penderitaan Rakyat disematkan menjadi nama jembatan kebanggaan Kota Palembang.

Baca Juga: Skema Final MenPAN RB! Begini Kejelasan Nasib Tenaga Honorer di Tengah Keterbatasan Formasi pada Rekrutmen PPPK 2024

5. Menara Jembatan Dilengkapi Jam Analog

Jembatan Ampera memiliki dua menara yang tingginya mencapai 63 meter dari tanah. Adapun jarak antara menara sekitar 75 meter.

Uniknya, menara tersebut dilengkapi dengan jam analog yang dipasang pada tahun 2018. Fungsi dari jam tersebut sebagai penanda pelaksanaan Asian games 2018 yang digelar di Palembang dan Jakarta pada saat itu.

Namun, jam analog tersebut masih terpasang di menara hingga saat ini.

Nah itulah fakta menarik yang dimiliki oleh jembatan Ampera yang saat ini menjadi ikon di kota Palembang.***