Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kasus: stunting
Tokoh Terkait
Kepala BKKBN Yakin Kontestan Pilkada Membawa Isu "Stunting"
Koran-Jakarta.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, yakin kontestan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 akan membawa isu stunting. Di sisi lain, pihaknya akan terus berupaya mencapai target prevalensi stunting 14 persen pada tahun ini.
"Saya yakin di Pilkada 2024 ini semua calon kepala daerah pasti akan kampanye tentang penurunan stunting dan perbaikan gizi," ujar Hasto, usai acara Rakornis BKKBN 2024, di Jakarta, Selasa (14/5).
Dia mengungkapkan, keyakinan tersebut lahir sebab selama ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) kerap membuat materi bertema stunting dan gizi. Pihaknya juga akan mengusulkan agar tema tersebut muncul dalam kontestasi Pilkada nanti.
"BKKBN juga akan memasukkan, mengusulkan tema-tema kampanye seluruh kepala daerah itu dengan tema perbaikan kualitas SDM, khususnya perbaikan gizi," jelasnya.
Baca Juga :
BKKBN Cegah Stunting Lewat Validasi Keluarga BerisikoPenurunan "Stunting"
Hasto menyatakan, salah satu upaya memperkuat penurunan stunting adalah pengukuran dan penimbangan bayi. Menurutnya, proses tersebut belum berjalan 100 persen sehingga validitas datanya belum kuat.
"Oleh karena itu, bulan Mei-Juni ini dikuatkanlah pengukuran penimbangan sehingga by name by address-nya ada. Dimulai dari situ," katanya.
Dia menilai, anggaran gizi dan perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) ke depan akan lebih besar. Apalagi muncul isu akan adanya Badan Gizi Nasional pada periode pemerintahan selanjutnya.
"Saya kira ini dukungan-dukungan yang akan terjadi ke depan. Harapan saya akan lebih serius lagi untuk pemberian makanan pada ibu hamil, balita, dan calon pengantin," terangnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan angka prevalensi stunting hanya turun 0,1 persen dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023. Menurutnya, salah satu kendala penurunan stunting yang masih kecil belum ditemukan model implementasinya.
Baca Juga :
Kepala BKKBN Sebut Lingkungan Berpengaruh Besar Turunkan Angka StuntingDia menambahkan, hal yang sama juga terjadi di tingkat daerah. Menurutnya, belum ada implementasi yang konsisten agar dapat menekan prevalensi stunting di tingkat daerah. "Nah, itu yang sekarang sedang kita cari model pas-nya itu apa. Enggak ada satu daerah yang konsisten di satu provinsi, event di satu kabupaten/kota sedikit sekali yang bisa (konsisten)," ucapnya. ruf/S-2
Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup
Sentimen: positif (72.7%)