LENGKONG, AYOBANDUNG.COM - Progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur telah mencapai 80 persen.

Pembangunan IKN Nusantara diharapkan mampu menuju visi dan misi Indonesia Emas 2045 semakin nyata di bawah kepemimpinan saat ini.

Fokus pemerintah pada pembangunan infrastruktur di IKN terus diperkuat.

Salah satu proyek utama di IKN yang diprakarsai oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, adalah desain Hero Memorial atau Plaza Pahlawan RK.

Baca Juga: Incar Kursi Bupati, Golkar Siapkan 2 Bakal Cabup Bandung

Konsepnya mencakup sebuah patung kelopak bunga yang akan memuat ribuan nama pahlawan Indonesia.

Di tengah kelopak bunga tersebut, dua elips dari telur yang terbelah menjadi dua akan berdiri, dengan api abadi memancar di pusatnya.

Menurut Ridwan Kamil, elips yang utuh melambangkan masa penjajahan yang panjang, sementara yang terbelah merepresentasikan lahirnya NKRI melalui Proklamasi Kemerdekaan.

Patung Bung Karno dan Bung Hatta akan ditempatkan di dalam elips telur yang terbelah, sedang merenung dengan serius dan bahagia, sementara api abadi melambangkan kejayaan bangsa Indonesia.

Di belakang mereka, akan berdiri Tiang Bendera tertinggi di Indonesia, menghadap secara simetris ke arah Istana Negara.

Baca Juga: Rekomendasi Jalur Trekking di Bandung dengan Pemandangan Menarik, Kamu Sudah Lewatin Jalur Mana Aja?

Monumen ini didirikan untuk menghormati kedua proklamator Indonesia dan akan diintegrasikan dengan teras Nusantara.

Diharapkan bahwa Hero Memorial akan selesai sebelum 17 Agustus 2024, dengan biaya pembangunan sebesar Rp361 miliar.

Indonesia, yang kaya akan sumber daya alam dan kebudayaannya, telah lama bercita-cita untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke lokasi yang lebih strategis.

Pada tahun 2019, Presiden Joko Widodo mengumumkan rencana besar untuk memindahkan ibu kota ke Pulau Kalimantan, dengan visi membangun Ibukota Negara (IKN) baru sebagai pusat pemerintahan, bisnis, dan inovasi.

Langkah ini diambil untuk mengatasi berbagai masalah yang telah lama dihadapi Jakarta, seperti kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk yang tinggi, dan ancaman banjir yang sering terjadi.

Selain itu, pemindahan ibu kota juga diharapkan dapat mendistribusikan pembangunan secara lebih merata di seluruh Indonesia.***