Sentimen
Negatif (99%)
14 Mei 2024 : 12.55
Informasi Tambahan

Institusi: UGM

Kab/Kota: Gunung, Pekanbaru

Tokoh Terkait

BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Antisipasi Banjir Bandang Susulan di Sumbar

Koran-Jakarta.com Koran-Jakarta.com Jenis Media: Nasional

14 Mei 2024 : 12.55
BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Antisipasi Banjir Bandang Susulan di Sumbar

AGAM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan melakukan teknologi modifikasi cuaca di lokasi-lokasi terdampak banjir lahar dingin dan banjir bandang Sumatera Barat guna mengantisipasi bencana susulan.

"BMKG telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat meninjau lokasi banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (14/5).

Penerapan teknologi modifikasi cuaca mulai efektif dilakukan pada Rabu (15/5). Dwikorita menjelaskan modifikasi cuaca yang dilakukan yakni mengupayakan agar tidak terjadi hujan di lokasi-lokasi bencana.

"Jadi, kita mengupayakan agar hujan tidak turun di lokasi bencana dan diturunkan di laut," kata mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Sebelum dilakukan modifikasi cuaca, BMKG memantau awan-awan hujan masih berada di sekitar laut dan mulai bergerak menuju daratan. Diperkirakan pukul 13.00 WIB akan turun hujan di sejumlah wilayah di Ranah Minang.

"Oleh karena itu, pendekatan atau metode modifikasi cuaca diperlukan agar hujan tidak terjadi di lokasi-lokasi terdampak bencana," ujar Guru Besar Geologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana UGM itu.

Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan instansi itu bersama pemerintah daerah dan lembaga lainnya telah menurunkan sejumlah alat berat untuk menangani dampak bencana lahar dingin Gunung Marapi.

"Kita akan memastikan juga seluruh penyintas banjir yang berada di posko dilayani dengan baik termasuk pemenuhan kebutuhan dasarnya," katanya.

Setelah mengunjungi lokasi yang terdampak bencana, BNPB akan merumuskan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan pemangku kepentingan terkait agar bencana hidrometeorologi tersebut tidak kembali terjadi.

Baca Juga :

Cuaca Sebagian Besar Wilayah Indonesia Berawan, Jambi-Pekanbaru Berkabut


Redaktur : Lili Lestari

Penulis : Antara

Sentimen: negatif (99%)