Sentimen
Negatif (94%)
14 Mei 2024 : 09.01
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Serang

Israel Tetap Serang Rafah Meski Tanpa Bantuan AS

14 Mei 2024 : 09.01 Views 3

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Israel Tetap Serang Rafah Meski Tanpa Bantuan AS

Harianjogja.com, JAKARTA–Israel akan tetap menyerang Rafah di Gaza Selatan meskipun tanpa bantuan dari Amerika Serikat. Hal itu diungkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat AS menahan pengiriman bantuan senjata ke negara zinonis tersebut.

Tekad tersebut disampaikan Netanyahu melalui media sosial X. Dia melontarkan pernyataan bahwa Israel akan berdiri dan berjuang sendiri meskipun tanpa bantuan dari sekutu utamanya tersebut. ”Jika kami harus berdiri sendiri, kami akan berdiri sendiri, berjuang mati-matian," ungkap Netanyahu di X, seperti dilansir Reuters, Jumat (10/5/2024).

BACA JUGA: Serangan Israel ke Gaza Tewaskan Lebih dari 15.000 Anak

Saat berbincang dengan Phil McGraw, pembawa acara bincang-bincang Dr. Phil Primetime, Netanyahu bersikap agak lunak dengan mengatakan dirinya telah mengenal Joe Biden selama lebih dari 40 tahun.

"Kami sering memiliki kesepakatan, namun kami juga memiliki perbedaan pendapat dan kami mampu mengatasinya. Saya harap kita bisa mengatasinya sekarang,” ungkapnya dalam acara yang disiarkan Merit Street Media.

Netanyahu mengatakan Israel harus masuk ke Rafah untuk menghabisi batalion-batalion Hamas yang tersisa. Dia mengatakan Hamas akan "membunuh lagi dan lagi" jika dibiarkan bertahan di Rafah.

"Kita harus meraih kemenangan. Itu berarti kami harus menghancurkan semua batalion ini, dan kami akan melakukannya. Kami menghadapi perlawanan yang sangat kuat untuk itu, tapi kami akan mengatasinya,” jelasnya.

Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan melakukan yang terbaik untuk memastikan warga sipil meninggalkan Rafah yang kini dihuni lebih dari satu juta orang untuk berlindung sebelum serangan dilakukan.

Ia juga mengkritik demonstrasi pro-Palestina di kampus-kampus AS, dengan mengatakan bahwa para pengunjuk rasa mendukung genosida, dan menambahkan bahwa hal tersebut mencerminkan kondisi pendidikan tinggi AS yang memprihatinkan.

BACA JUGA: Pengakuan Kedaulatan Palestina, Beberapa Negara Uni Eropa Bakal Deklarasi Bareng

Pada Rabu, Biden mengatakan bahwa ia akan menghentikan pengiriman tambahan senjata ke Israel jika negara itu melancarkan invasi darat ke Rafah, dan mengecam potensi jatuhnya korban jiwa sipil sebagai hal yang sangat tidak benar.

"Kami akan terus memastikan Israel aman dalam hal Iron Dome dan kemampuan mereka untuk merespons serangan yang muncul dari Timur Tengah baru-baru ini. Tapi [serangan] itu salah. Kami tidak akan memasok senjata dan peluru artileri,” kata Biden dalam wawancara dengan CNN International

Seperti Netanyahu, para pejabat AS mengikuti kritik tajam dengan pernyataan yang lebih mendamaikan pada hari Kamis. Para pejabat Gedung Putih menegaskan bahwa AS mendukung sekutunya sambil mendesak Netanyahu untuk menahan diri dari serangan yang dapat memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.

Juru bicara Gedung Putih John Kirby menegaskan bahwa pemerintah AS menghentikan sementara, namun tidak membatalkan pengiriman sekitar 3.500 bom, yang menurutnya terbatas pada amunisi tertentu yang dapat menambah jumlah korban jiwa di Gaza.

"Argumen bahwa entah bagaimana kami akan meninggalkan Israel terbang di hadapan fakta-fakta yang ada," kata Kirby kepada para wartawan.

Para pejabat AS pada awalnya berencana untuk menjelaskan kepada pemerintah Israel secara pribadi bahwa AS bermaksud untuk menghentikan sementara pengiriman bom, dalam rangka meningkatkan tekanan terhadap Netanyahu - tetapi tidak akan menindaklanjutinya kecuali jika terjadi serangan besar ke daerah perkotaan Rafah.

Namun rencana itu digagalkan ketika para pejabat Israel membocorkannya, menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Sentimen: negatif (94.1%)