Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya mulai membuka pendaftaran calon wali kota hari ini, Senin (13/5/2024) hingga 26 Juli 2024.

Shobiqin Pelaksana Tugas Ketua DPD PSI Kota Surabaya menyebut, hingga pendaftaran dibuka belum ada konfirmasi calon potensial yang mendaftar.

Termasuk nama Bayu Airlangga Ketua Pro Jokowi (ProJo) Jatim dan kader Golkar yang sempat disebut Teguh Cahyadin atau Gus Din Ketua Dewan Pembina PSI Jatim akan diusung di Pilwali Surabaya.

“Sejauh ini belum ada konfirmasi yang mau daftar hari ini. Kami tidak ingin mengistimewakan satu dua orang. Sengaja tidak kita sampaikan juga, kepada kandidat-kandidat atau pihak-pihak yang punya potensi mendaftar. Jadi tidak kita beri informasi lebih awal. Sejauh ini belum ada,” beber Shobiqin, Senin (13/5/2024).

Namun, sinyal mengusung Bayu itu tersirat dari kriteria yang disebutnya.

“Karena kami anak muda, kami berharap Surabaya dipimpin sosok muda, yang progresif dan kami berharap kalau bisa yang berjiwa entrepreneurship,” katanya.

Arahan Kaesang Pangarep Ketum PSI, sosok cawali harus yang dicintai masyarakat, dan turun langsung.

Terkait Eri Cahyadi dan Armuji petahana, lanjut Shobiqin, PSI tidak menutup pintu.

“Tidak semua orang punya kriteria sempurna, ada yang plus dibagian tertentu, minus, dan seterusnya. Bagi saya apakah sosok muda, progresif, jujur, (Eri-Armuji) masuk lah muda (dan) progresif. Tapi masayarakat juga punya barometer penilaian tersendiri,” paparnya.

Namun, selama masa kepemimpinan Eri-Armuji, menurut Shobiqin, masih perlu perbaikan.

“Artinya kedua-duanya (dukungan dan evaluasi). Jadi artinya baik, tapi yang pasti ada perlu perbaikan. Memang tidak ada pemimpin yang sempurna tapi masih banyak beberapa kekurangan yang perlu dievaluasi,” imbuhnya.

Meski Eri-Armuji incumbent, lanjutnya, tidak ada keistimewaan khusus bagi PSI.

“Ya kita tentu kan kita buka pendaftaran harusnya kita memberikan kesempatan kepada semuanya saja. Artinya Eri-armuji tidak kemudian incumbent tidak harus diistemewakan. Tapi kita ikut mekanisme yang ada. Kalau ada yang lain lebih baik ya kita ambil lebih baik semuanya demi masyarakat. Tidak ada yang punya VIP nanti,” tandasnya. (lta/ipg)