Sentimen
Negatif (100%)
13 Mei 2024 : 17.31
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Tanah Datar

Tokoh Terkait

Sumatra Barat Siaga! BMKG Ingatkan Ancaman Potensi Hujan Lebat, Kapan?

14 Mei 2024 : 00.31 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Sumatra Barat Siaga! BMKG Ingatkan Ancaman Potensi Hujan Lebat, Kapan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merekomendasikan agar Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) diterapkan di wilayah Sumatra Barat. Menyusul masih ada ancaman hujan sangat lebat yang akan melanda wilayah ini hingga sepekan ke depan.

"Kembali mengingatkan kepada masyarakat bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi bakal terjadi hingga tanggal 22 Mei 2024 atau selama sepekan ke depan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan resmi, Senin (13/5/2024).

"BMKG merekomendasikan untuk dilakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Sumatra Barat. TMC dengan cara menabur zat NaCl atau garam ke langit menggunakan pesawat, merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengendalikan potensi cuaca ekstrem," jelasnya.

-

-

Dia memaparkan, berdasarkan analisis BMKG, hingga tanggal 13 Mei 2024 berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Sedangkan, pada tanggal 14 Mei diperkirakan ada penurunan intensitas hujan menjadi ringan, lalu pada tanggal 15-17 Mei 2024 diprediksi akan terjadi peningkatan curah hujan lagi hingga tanggal 22 Mei 2024.

"Artinya kewaspadaan terhadap terjadinya banjir lahar hujan, juga Galodo atau banjir bandang serta longsor ini masih akan berlanjut paling tidak hingga tanggal 17-22 Mei atau sepekan ke depan. Maka, masyarakat diimbau untuk menghindar atau menjauhi lereng-lereng bukit atau gunung yang rawan longsor," tegas Dwikorita.

Penyebab Banjir di Sumatra Barat

Dwikorita mengatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor yang melanda Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padangpanjang, Sumatra Barat dalam beberapa hari terakhir.

Menurutnya, berdasarkan analisa BMKG per tanggal 6 Mei 2024, telah terdeteksi adanya pola sirkulasi siklonik di sebelah barat Aceh yang berpotensi memicu pertumbuhan awan hujan secara intensif.

"Merespons hal tersebut, BMKG di hari yang sama langsung menerbitkan peringatan dini potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat berujung bencana hidro-meteorologi seperti banjir, banjir bandang, banjir lahar hujan dan longsor di Sumatra Barat," ungkapnya.

"Informasi dalam bentuk peringatan dini tersebut sangat penting untuk ditindak lanjuti oleh pihak-pihak terkait yang berwenang melakukan upaya mitigasi lanjut untuk mengurangi risiko bencana di Sumatra Barat. Khususnya di daerah rawan bencana seperti di bantaran sungai, pegunungan dan perbukitan, selama periode mulai dari tanggal 9-12 Mei 2024," tukasnya.

Sementara, lanjut dia, banjir lahar berasal dari material erupsi Gunung Marapi beberapa waktu lalu yang masih mengendap di lereng bagian atas gunung. Yang kemudian hanyut terbawa air hujan ke arah hilir, hingga menerjang tiga kabupaten yang berada di sekitarnya.

Korban Banjir Sumatra Barat

Sebagai informasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, banjir lahar hujan yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) pukul 21.00 WIB menimbulkan dampak yang cukup parah di 4 kabupaten terdampak. Yaitu, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.

Update BNPB hingga hari ini, Senin (13/5/2024), korban meninggal dunia akibat banjir lahar hujan di provinsi Sumatra Barat mencapai 43 orang. Angka ini berdasarkan laporan termutakhir yang diterima oleh BNPB pada Senin (13/5/2024) pukul 13.00 WIB.

Secara rinci, korban meninggal dunia dilaporkan di Kabupaten Agam 19 orang, Kabupaten Tanah Datar 14 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang, Kabupaten Padang Panjang dua orang. Sementara itu, korban dalam pencarian sebanyak 15 orang.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat, jumlah pengungsi di Kabupaten Agam sebanyak 1.159 jiwa dan di Kabupaten Tanah Datar sebanyak 2.039 jiwa.


[-]

-

Diguyur Hujan Sejak Dini Hari, Potret Permukiman Warga Terendam Banjir
(dce/dce)

Sentimen: negatif (100%)