Sentimen
Positif (91%)
13 Mei 2024 : 01.12
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Bogor, Depok, Pancoran, Cianjur

Kasus: kecelakaan

Tokoh Terkait

Kenapa Pilih ke Bandung? Ini Penjelasan Pihak SMK Lingga Kencana Depok

13 Mei 2024 : 08.12 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Kenapa Pilih ke Bandung? Ini Penjelasan Pihak SMK Lingga Kencana Depok

PIKIRAN RAKYAT - Pengurus Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK Lingga Kencana Depok, Dian Nurfarida mengklaim kegiatan perpisahan ke Bandung, Jawa Barat, adalah hasil kesepakatan antara guru dan orangtua (Ortu) murid. Menurutnya, telah diadakan rapat sebelum siswa-siswa kelas XII sekolah tersebut berangkat ke luar kota.

“Kenapa pilih ke Bandung?. Karena tempat itu sudah disepakati sebelumnya antara wali murid dan orang tua. Kami sudah rapat beberapa kali untuk menentukan tempat. Jadi tempat itu tidak sekonyong-konyong atau tiba-tiba ditentukan,” kata Bagian Informasi YKS, Dian Nurfarida saat konferensi pers di SMK Lingga Kencana, Depok, Minggu 12 Mei 2024.

Dian menuturkan, acara perpisahan di luar kota tidak dilakukan setiap tahun. Akan tetapi, dia tidak menjelaskan soal kenapa tahun ini kegiatan perpisahan itu dilakukan di luar sekolah.

“Jadi sebenernya yang kami lakukan itu adalah kesepakatan dengan ortu murid dan guru. Enggak setiap tahun (ke luar kota)” ucap Dian.

Baca Juga: Rombongan Jemaah Haji dari Kabupaten Cianjur Diberangkatkan Senin 13 Mei 2024 Pagi

PO Trans Putera Fajar bakal Kena Sanksi

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono menegaskan akan ada sanksi yang dijatuhkan untuk Perusahaan Otobus (PO) Trans Putera Fajar imbas kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu 11 Mei 2024. Menurutnya, PO yang membawa penumpang siswa-siswa SMK Lingga Kencana Depok tersebut bakal dikenai sanksi oleh pihak kepolisian dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Ya akan ada sanksi dari pihak berwajib, dalam hal ini dari kepolisian dan Kementerian Perhubungan,” kata Imam kepada wartawan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Parung Bingung, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Minggu, 12 Mei 2024.

Imam menuturkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terkait tindaklanjut penindakan terhadap PO Trans Putera Fajar. Sebab, kata dia, PO tersebut berkantor di wilayah Bogor.

“Kebetulan bus yang membawa mereka (siswa-siswa SMK Lingga Kencana) bukan di Depok tapi Bogor. Itu kami akan komunikasi dengan Bogor,” tutur Imam.

Di sisi lain, kata Imam, pihaknya juga akan melakukan evaluasi besar-besaran terhadap kegiatan di luar sekolah. Menurutnya, akan ada persyaratan ketat yang harus dipenuhi apabila akan menggelar kegiatan di luar kota.

“Ini akan ada evaluasi besar-besaran. Karena ini kasusnya SMA SMK, di bawah KCD, Provinsi Jawa Barat kami akan koordinasi dengan Jawa Barat, juga untuk SD SMP akan ada evaluasi, syarat dan ketentuan berlaku jika ingin melakukan kunjungan ke luar kota,” ujar Imam.

Lebih lanjut Imam menjelaskan pihaknya menyediakan beberapa lokasi tempat pemakaman untuk memakamkan korban, satu di antaranya yaitu di TPU Parung Bingung. Dia menyebut di TPU Parung Bingung ada 6 korban yang dimakamkan.

Enam jenazah yang dimakamkan di TPU Parung Bingung adalah:

Suprayogi (Guru) Intan Fauziah (Pelajar) Mahesya Putra (Pelajar) Intan Rahmawati (Pelajar) Dimas Aditya (Pelajar) Robiatul Adawiyah (Pelajar)

"Di sini (TPU Parung Bingung) ada enam orang, lalu ada di Pasir Putih, ada di Tapos, ada di Rawa Denok. Jadi ada beberapa titik karena sesuai dengan tempat mereka tinggal. Semuanya pemakaman diberikan secara gratis," kata Imam.***

Sentimen: positif (91.4%)