Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Partai Terkait
Wacana Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta, Pengamat Politik: Lebih Cenderung Berduel Ketimbang...
Ayobandung.com Jenis Media: Nasional
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM - Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta sejumlah nama sudah mulai santer muncul ke publik.
Pilgub DKI Jakarta ini bahkan disebut-sebut sebagai kontestasi bergengsi nomor 3 setelah Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
Nama-nama yang muncul ke publik ini datang dari kader partai maupun nonpartai yang dijagokan akan bertarung di Pilgub DKI Jakarta pada November 2024 mendatang.
Sejumlah nama itu seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Kaesang Pangarep, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ahmad Sahroni dan lain-lain.
Namun di tengah isu tersebut, ada yang menarik menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini soal duet Mantan Gubernur DKI Jakarta pada masanya.
Baca Juga: Pengamat Politik Sebut ada Peluang Duet Anies Baswedan dan Ahok di Pilkada Jakarta 2024
Duet yang dimaksud yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diwacanakan bisa menjadi pasangan paling potensial untuk menang.
Bahkan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, angkat bicara peluang soal duet Anies dan Ahok.
“PDIP tetap membuka ruang bagi anak-anak bangsa yang berprestasi,” kata Hasto.
Sementara itu Pengamat Politik dari Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, ikut berpendapat soal wacana duet Anies Baswedan dan Ahok.
Menurutnya, dua tokoh tersebut sangat cocok berduel ketimbang berkolaborasi.
"Menurut saya, sangat tidak mungkin untuk Anies dan Ahok berduet di Pilgub Jakarta. Meskipun banyak spekulasi dan pembicaraan, saya lebih cenderung melihat mereka akan berduel daripada berduet," katanya dikutip AyoBandung melalui YouTube SCTV pada Kamis, 09 Mei 2024.
Baca Juga: Anies Baswedan Ogah Duet dengan Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2024, PDIP Beri Respons Menohok
Ia berpandangan, bahwa keduanya memiliki kapasitas dan popularitas yang besar, sehingga sulit untuk membayangkan mereka berada di bawah satu tiket.
Selain itu, kata dia, ada banyak faktor politik dan psikologis yang membuat wacana ini tidak mungkin terealisasi.
"Meskipun begitu, kita harus tetap terbuka terhadap kemungkinan kejutan dalam politik Jakarta," tandasnya. ***
Sentimen: positif (78%)