Israel Serang Perbatasan Rafah, Hamas Bandingkan dengan Kelakuan Nazi
iNews.id Jenis Media: Nasional
GAZA, iNews.id - Hamas menuduh Israel melakukan eskalasi berbahaya dengan menguasai perbatasan Rafah dengan Mesir. Serangan itu berpotensi mengancam nyawa ratusan ribu warga sipil yang mengungsi di Rafah serta menghancurkan fasilitas yang seharusnya dilindungi sesuai hukum internasional.
Serangan terhadap Rafah juga memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza dan memutus pasokan bantuan darurat yang sangat dibutuhkan warga Gaza. Seperti diketahui, pasukan Zionis membolkade pintu perbatasan Rafah yang menjadi satu-satunya akses keluar-masuk warga Gaza melalui Mesir.
Baca Juga
Perbatasan Rafah Dikuasai Israel, UNRWA Sebut Kebutuhan Hidup Tak Bisa Masuk Gaza
Pintu perbatasan itu juga menjadi pintu masuk utama bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza.
"(Warga Gaza) Menjadi sasaran perang pemusnahan dan kelaparan sistematis (oleh Israel)," bunyi pernyataan Hamas, seraya membandingkan tindakan Israel dengan penjajahan yang dilakukan Nazi Jerman, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (7/5/2024).
Baca Juga
Brasil dan Venezuela Kutuk Serangan Darat Israel di Rafah
Disebutkan, serangan ke Rafah justru terjadi setelah pihaknya menyetujui proposal gencatan senjata yang diusulkan negara-negara mediator.
“Kejahatan ini, terjadi setelah Hamas mengumumkan persetujuan terhadap proposal (gencatan senjata) mediator, menegaskan niat pendudukan (Israel) untuk mengganggu upaya mediasi gencatan senjata dan pembebasan tahanan,” demikian isi pernyataan.
Baca Juga
Mencekam! Israel Kuasai Pintu Perbatasan Rafah dengan Tank, Gaza Terisolasi
Hamas juga menyerukan kepada Amerika Serikat (AS) dan komunitas internasional untuk menekan Israel guna menghentikan eskalasi.
Israel Minta Organisasi Internasional Mengungsi
Israel meminta organisasi-organisasi internasional untuk mengungsi dari Rafah di mana operasi militer sedang berlangsung.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, bantuan kemanusiaan akan terus mengalir ke Gaza meski ada serangan militer.
Ini bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan, Israel menutup perbatasan Karem Shalom sejak kemarin dan Rafah yang membuat bantuan kemanusiaan mustahil masuk.
Kondisi ini mengancam semakin meluasnya kelaparan dan pemadaman listrik lebih luas. Ini akan sangat mengganggu rumah sakit dalam menangani para korban perang.
Editor : Anton Suhartono
Sentimen: negatif (99.9%)