Sentimen
Negatif (93%)
7 Mei 2024 : 04.06
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Partai Terkait

Gerindra Ajak Semua Pihak Optimis Presidential Club Bakal Terwujud

7 Mei 2024 : 11.06 Views 1

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Gerindra Ajak Semua Pihak Optimis Presidential Club Bakal Terwujud

Jakarta: Partai Gerindra mengajak semua pihak agar optimis terkait wacana Presidential Club. Wacana tersebut diyakini bakal terwujud. "Saya pikir kita semua harus optimis," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Wakil Ketua Komisi III DPR itu juga meminta agar pihak lain tak menyampaikan pandangan yang dapat mematahkan semangat pembentukkan Presidential Club. Salah satunya bentuknya yaitu sangsi kalau Presiden kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri, Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ketujuh Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bisa duduk bersama dalam wadah komunikasi tersebut. "Jangan justru kita memanas-manasi, 'wah ini enggak ketemu, enggak bakal ketemu'. Kadang-kadang ada pengamat yang begitu, juga menertawakan ide tersebut, Ibu Megawati enggak mungkin ketemu Pak SBY, Ibu Megawati enggak mungkin ketemu Pak Jokowi," ungkap dia.   Wakil Ketua Komisi III DPR itu berharap ego dari tokoh-tokoh bangsa juga diturunkan. Sebab, Indonesia membutuhkan semangat gotong royong menghadapi berbagai tantangan bangsa. "Kalau sudah bicara kepentingan bangsa dan negara bicara situasi saat ini kan penuh tantangan ini teman-teman, geopolitik internasional ada ketegangan, bener enggak? Saya pikir tokoh-tokoh bangsa akan mengedepankan egonya masing-masing dan bisa akhirnya saling bertemu," ucap Habiburokhman. Presidential club sejatinya sebagai forum agar para pemimpin terdahulu dapat bertemu secara rutin. Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menginginkan para pemimpin di Indonesia bisa guyub untuk memajukan sebuah bangsa. Juru bicara Menteri Pertahanan (Menhan), Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan presidential club bukanlah institusi, melainkan istilah. "Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Mei 2024.

Jakarta: Partai Gerindra mengajak semua pihak agar optimis terkait wacana Presidential Club. Wacana tersebut diyakini bakal terwujud.
 
"Saya pikir kita semua harus optimis," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024.
 
Wakil Ketua Komisi III DPR itu juga meminta agar pihak lain tak menyampaikan pandangan yang dapat mematahkan semangat pembentukkan Presidential Club. Salah satunya bentuknya yaitu sangsi kalau Presiden kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri, Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ketujuh Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bisa duduk bersama dalam wadah komunikasi tersebut.
"Jangan justru kita memanas-manasi, 'wah ini enggak ketemu, enggak bakal ketemu'. Kadang-kadang ada pengamat yang begitu, juga menertawakan ide tersebut, Ibu Megawati enggak mungkin ketemu Pak SBY, Ibu Megawati enggak mungkin ketemu Pak Jokowi," ungkap dia.
 
Wakil Ketua Komisi III DPR itu berharap ego dari tokoh-tokoh bangsa juga diturunkan. Sebab, Indonesia membutuhkan semangat gotong royong menghadapi berbagai tantangan bangsa.
 
"Kalau sudah bicara kepentingan bangsa dan negara bicara situasi saat ini kan penuh tantangan ini teman-teman, geopolitik internasional ada ketegangan, bener enggak? Saya pikir tokoh-tokoh bangsa akan mengedepankan egonya masing-masing dan bisa akhirnya saling bertemu," ucap Habiburokhman.
 
Presidential club sejatinya sebagai forum agar para pemimpin terdahulu dapat bertemu secara rutin. Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menginginkan para pemimpin di Indonesia bisa guyub untuk memajukan sebuah bangsa.
 
Juru bicara Menteri Pertahanan (Menhan), Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan presidential club bukanlah institusi, melainkan istilah.
 
"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Mei 2024.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ABK)

Sentimen: negatif (93.8%)