Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: kecelakaan
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Perang Semakin Sengit, Pemerintah Myanmar Larang Para Pria ke Luar Negeri
iNews.id Jenis Media: Nasional
BANGKOK, iNews.id - Pemerintah junta Myanmar melarang para pria ke luar negeri untuk bekerja. Aturan ini diberlakukan terkait perintah wajib militer terhadap pria berusia 18 hingga 35 tahun.
Myanmar menghadapi pemberontakan sengit di perbatasan dengan beberapa negara seperti Thailand dan India. Kelompok minoritas memukul mundur bahkan menguasai sebagian wilayah di perbatasan.
Baca Juga
Pesawat Militer Myanmar Bawa Tentara Kecelakaan di India, Tergelincir ke Semak-Semak
Larangan yang diberlakukan sejak Kamis (2/5/2024) ini untuk mengantisipasi laki-laki dengan usia wajib militer kabur ke negara lain dengan alasan bekerja. Banyak warga Myanmar bekerja di negara-negara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.
Pemerintah memberlakukan perintah wajib militer sejak Februari 2024, setelah mengalami kekalahan melawan kelompok separatis beberapa bulan sebelumnya. Sejauh ini hampir 100.000 laki-laki mengajukan izin tak bisa mengikuti wajib militer dengan alasan bekerja di luar negeri. Selain laki-laki, wajib militer juga diberlakukan bagi perempuan berusia 18 hingga 27 tahun.
Baca Juga
Waduh, Peluru Artileri Perang di Myanmar Nyasar ke China Lukai 5 Orang
Para pemuda Myanmar mengungkapkan keputusasaan mereka bisa keluar dari negaranya. Seorang pria 32 tahun yang siap berangkat ke Jepang mengaku terpukul dengan aturan itu.
"(Semua orang) Telah kehilangan harapan untuk masa depan," kata pria yang meminta identitasnya disembunyikan tersebut kepada BBC Burma, dikutip Sabtu (4/5/2024).
Baca Juga
Kewalahan Hadapi Pemberontak, Junta Militer Myanmar Ajak Dialog
“Tidak ada peluang kerja di dalam negeri dan sekarang mereka melarang kami meninggalkan negara ini. Apa kita tidak boleh melakukan apa pun?" katanya.
Ko Phyo, pria 28 tahun asal Naypyitaw, mengatakan perintah dewan militer soal wajib militer memupus harapan generasi muda untuk memiliki prospek kerja.
Baca Juga
Jet Tempur Myanmar Jatuh Ditembak Kelompok Oposisi di Dekat Perbatasan Thailand
Meski demikian sebagian pemuda yang nekat melakukan cara apa pun untuk keluar Myanmar. Puluhan ribu anak muda meninggalkan negara mereka sejak Februari, kebanyakan keluar menuju Kota Mae Sot di Thailand.
Sejak menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi dalam kudeta pada 2021, junta militer menghadapi pemberontakan dari beberapa kelompok minoritas hingga memicu perang saudara besar-besaran. Data PBB menyebutkan, perang telah merenggut ribuan nyawa dan membuat sedikitnya 2,6 juta orang mengungsi.
Baca Juga
Tak Puas Dipimpin Junta Militer, Pasukan Oposisi Rebut Satu Kota di Myanmar
Editor : Anton Suhartono
Sentimen: negatif (100%)