Banjir Dahsyat di Brasil Rendam 265 Kota, 39 Orang Tewas 68 Hilang
iNews.id Jenis Media: Nasional
BRASILIA, iNews.id - Banjir dahsyat di Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil, telah menewaskan 39 orang hingga Jumat (3/5/2024). Jumlah korban tewas kemungkinan bertambah seiring masih banyaknya korban hilang. Setidaknya 68 orang masih dinyatakan hilang akibat terjangan banjir.
Selain itu, banjir yang dipicu tingginya curah hujan itu juga menyebabkan 74 orang lainnya mengalami luka.
Baca Juga
Konsisten Bela Palestina, Presiden Brasil: Jika bukan Genosida, Apa Lagi?
“Jumlah angka ini masih bisa berubah secara signifikan dalam beberapa hari mendatang seiring akses yang bisa dijangkau ke lebih banyak wilayah,” kata Gubernur Rio Grande do Sul, Eduardo Leite, dikutip dari Reuters, Sabtu (4/5/2024)
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva sudah mengunjungi wilayah terdampak banjir meski cuaca buruk.
Baca Juga
Hubungan Memanas, Brasil Tarik Dubes dari Israel
Banjir di wilayah selatan Brasil tersebut menyebabkan setidaknya 32.000 orang kehilangan tempat tinggal. Sebanyak 265 kota di negara bagian tersebut juga terkena dampak.
Hujan lebat mengguyur wilayah yang berbatasan dengan Uruguay dan Argentina itu sejak Senin lalu.
Baca Juga
Tegas! Presiden Brasil Lula Samakan Serangan Israel ke Gaza dengan Perilaku Hilter
Institut Meteorologi Nasional Brasil memperkirakan, sebagian wilayah Rio Grande do Sul masih akan berada pada level siaga untuk beberapa hari mendatang, meski di beberapa kota banjir sudah surut, meninggalkan endapan lumpur.
Di beberapa kota, jalanan berubah menjadi sungai, jalan dan jembatan rusak dan hancur. Badai juga memicu tanah longsor dan runtuhnya sebagian struktur bendungan di pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Bendungan lainnya di Kota Bento Goncalves juga berisiko runtuh. Pihak berwenang setempat sudah memerintahkan warga yang tinggal di sekitarnya untuk mengungsi.
Di Porto Alegre, ibu kota Rio Grande do Sul, Sungai Guaiba meluap menyebabkan jalan-jalan di sekitarnya tergenang sehingga menghalangi akses ke pusat kota yang bersejarah.
Rio Grande do Sul berada pada titik pertemuan geografis antara atmosfer tropis dan kutub, menciptakan pola cuaca dengan periode hujan lebat dan kekeringan panjang. Para ilmuwan Brasil yakin pola ini bisa semakin intensif akibat perubahan iklim.
Editor : Anton Suhartono
Sentimen: negatif (99.9%)